Pelatih Arsenal, Mikel Arteta, menyambut laga kontra Aston Villa dengan antusiasme tinggi. Pertandingan lanjutan Liga Inggris yang akan menjadi penutup tahun 2025 di Emirates Stadium ini bukan sekadar perebutan tiga poin biasa bagi The Gunners. Tim Meriam London mengusung misi balas dendam setelah menelan kekalahan menyakitkan 1-2 di Villa Park hanya 24 hari lalu.
Kala itu, gol Emi Buendia pada menit ke-95 menjadi mimpi buruk yang membekas bagi Arteta dan skuadnya. Kini, Arteta menyebut pertemuan ini sebagai “permainan indah”. Namun, ia menegaskan kesiapan timnya untuk mengubah amarah kekalahan lalu menjadi bahan bakar kemenangan demi mengamankan puncak klasemen Premier League.
Klik mureks.co.id untuk tahu artikel menarik lainnya!
Ujian Berat dari Pasukan Unai Emery
Arteta menyadari betul ancaman nyata yang dibawa oleh pasukan Unai Emery. Aston Villa datang ke Emirates Stadium dengan rekor mengerikan, yakni 11 kemenangan beruntun di semua kompetisi. Performa impresif itu membuat The Villans menempel ketat Arsenal dengan selisih hanya tiga poin di papan atas klasemen.
Dunia sepak bola kini menanti apakah tren positif Villa akan berlanjut atau Arsenal yang akan berjaya di kandang sendiri. “Kami menghadapi pertandingan yang sangat sulit. Kami tahu level mereka, apa yang mereka lakukan, tapi ini juga permainan yang indah untuk dipersiapkan dan dimainkan,” ujar Arteta.
Pelatih asal Spanyol itu juga memberikan pujian objektif kepada lawan. “Mereka pantas berada di sana (papan atas). Lihat apa yang mereka lakukan dan betapa konsistennya mereka, dan apa yang telah dilakukan Unai dengan klub,” tambahnya.
Dendam Sportif Jadi Senjata Arsenal
Meski memuji lawan, Arteta tidak melupakan rasa sakit hati akibat kekalahan “kejam” di pertemuan sebelumnya. Ia mengaku telah mengevaluasi kesalahan timnya agar tidak terulang. Sang pelatih ingin skuadnya menyalurkan emosi tersebut ke arah yang positif, menjadikan dendam sportif sebagai pembakar semangat di lapangan.
“Itu cukup kejam juga, cara kami kalah, tapi kami akan belajar darinya,” tegas Arteta. Saat ditanya soal motivasi balas dendam, ia optimistis, “Jika Anda menggunakan motivasi dan kemarahan itu dengan cara yang benar, pastinya (bisa menang).”
Siaga di Bursa Transfer Januari
Selain fokus pada laga krusial ini, Arteta juga mulai melirik jendela transfer Januari yang segera dibuka. Badai cedera yang menimpa Arsenal memaksanya untuk tetap waspada di pasar pemain. Arteta mengakui timnya harus aktif memantau situasi, namun ia bersikap realistis bahwa keinginan merekrut pemain tidak selalu bisa dieksekusi dengan mudah.
“Jendela transfer ada di sana. Kami adalah Arsenal dan kami harus melihatnya dan berkata ‘Oke, apa yang kami butuhkan?’,” kata Arteta. Ia melanjutkan, “Kami harus aktif mencari, lalu bisakah kami melakukannya atau tidak? Itu cerita yang berbeda, tapi tugas kami adalah selalu bersiap karena sesuatu bisa terjadi.”
Percayakan pada Andrea Berta
Terkait pemain yang mungkin keluar atau masuk, Arteta enggan berspekulasi terlalu jauh. Ia mempercayakan detail negosiasi kepada jajaran manajemen klub. Fokus utamanya saat ini adalah memastikan ketersediaan pemain yang ada untuk mengarungi sisa musim, mengingat kedalaman skuad menjadi kunci vital dalam perburuan gelar juara.
“Saya menyerahkan itu lebih banyak kepada Andrea (Berta) untuk memahami apa yang terjadi di pasar dan kemudian para pemain secara individu,” tutup Arteta.






