Ketua Umum Asosiasi Pelaku Usaha Desa Seluruh Indonesia (APUDSI), Maulidan Isbar, terus menggalakkan upaya agar para pelaku usaha di tingkat desa mampu menembus pasar ekspor global. Dorongan ini diiringi dengan kebutuhan akan dukungan akses pasar, kemudahan regulasi, pemenuhan kebijakan dan sertifikasi ekspor, hingga pembiayaan yang memadai.
Menurut Maulidan, untuk dapat bersaing di pasar internasional, produk lokal harus memenuhi tiga faktor kunci yang dikenal sebagai 3K: kualitas, kapasitas, dan kontinuitas. Ia juga menyebutkan pentingnya menggali potensi produk desa yang sesuai dengan kebutuhan ekspor.
Simak artikel informatif lainnya hanya di mureks.co.id.
Selain itu, APUDSI juga mendorong pemanfaatan teknologi digitalisasi untuk mempermudah transaksi antara pengusaha lokal dengan calon pembeli dari luar negeri. Inisiatif ini diharapkan dapat menjembatani kesenjangan informasi dan akses pasar.
Namun, di tengah berbagai upaya tersebut, persoalan logistik yang masih mahal menjadi tantangan signifikan. Biaya pengiriman yang tinggi kerap menghambat produk-produk desa untuk bersaing secara harga di pasar ekspor. Tantangan ini menjadi fokus utama dalam pengembangan potensi ekspor produk lokal.
Pembahasan mengenai upaya dan tantangan pengembangan potensi ekspor produk lokal ini sebelumnya disampaikan Maulidan Isbar dalam dialog bersama Shinta Zahara di program Evening Up, CNBC Indonesia, pada Rabu, 17 Desember 2025.






