Otomotif

Aji Jaya KTB: “Truk Cina Tak Terekam, Gerus Pasar Kendaraan Komersial Indonesia”

Advertisement

Pasar kendaraan komersial, khususnya segmen truk, di Indonesia mengalami kelesuan signifikan sepanjang 2025. Data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) menunjukkan penurunan penjualan ritel sebesar 11 persen hingga November 2025, dengan kehadiran truk asal Cina disebut-sebut menjadi salah satu pemicu utama.

Menurut data Gaikindo periode Januari hingga November 2025, penjualan truk secara ritel hanya mencapai 53.009 unit. Angka ini terpaut jauh dibandingkan capaian pada 2024 yang membukukan penjualan 59.477 unit. Penurunan ini setara dengan 6.468 unit.

Pantau terus artikel terbaru dan terupdate hanya di mureks.co.id!

Truk Cina Tak Terdata, Gerus Pasar

Aji Jaya, Sales and Marketing Director KTB, mengungkapkan kekhawatirannya terkait fenomena ini. “Truk-truk Cina datang langsung ke tambang itu kan tidak terekam, karena bukan anggota Gaikindo,” ujar Aji di Surabaya, Jawa Timur, beberapa waktu lalu.

Aji menuturkan, penggunaan produk asal Tiongkok di wilayah pertambangan di Indonesia disebut cukup masif. Situasi ini secara langsung memengaruhi pasar kendaraan komersial, terutama produk dari pabrikan yang telah berinvestasi dan terdaftar di Indonesia. “Faktanya begitu, sebenarnya kalau digabung yang terdata dan tidak (jumlah truk Cina), pasti angkanya berbeda,” lanjut Aji.

Advertisement

Ia menambahkan, jika seluruh truk Cina di Indonesia dapat terdata, angka penjualan nasional berpotensi terdongkrak. Namun, kenyataannya produk-produk dari Negeri Tirai Bambu tersebut tetap dapat beroperasi dengan bebas tanpa tercatat dalam data resmi Gaikindo.

Standar Emisi dan Harga Jadi Daya Tarik

Kehadiran truk Cina memang berpotensi besar memengaruhi pasar karena beberapa faktor. Banyak konsumen beralih ke kendaraan komersial asal Tiongkok lantaran produk-produk tersebut masih mengadopsi standar emisi Euro 2 maupun Euro 3. Sementara itu, para pabrikan di Indonesia telah diwajibkan menerapkan standar emisi Euro 4 untuk produk baru mereka.

Selain perbedaan standar emisi, harga truk Cina yang relatif lebih murah juga menjadi daya tarik utama bagi banyak pihak yang membutuhkan kendaraan untuk kebutuhan usaha mereka.

Advertisement
Mureks