Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Abdul Muhari, menyampaikan perkembangan terbaru mengenai jumlah korban bencana di Sumatera Utara, Sumatera Barat, dan Aceh. Hingga Selasa, 30 Desember 2025, total korban meninggal dunia tercatat mencapai 1.141 orang.
Dalam konferensi pers yang digelar di Graha BNPB, Matraman, Jakarta Timur, pada Selasa (30/12), Abdul Muhari juga melaporkan bahwa 163 orang masih dinyatakan hilang. “Hari ini bertambah satu korban yang ditemukan dan sudah diidentifikasi. Sekali lagi, tidak henti-hentinya doa dan simpati belasungkawa yang mendalam untuk anggota keluarga,” ujar Abdul Muhari.
Simak artikel informatif lainnya hanya di mureks.co.id.
Selain itu, Abdul Muhari menambahkan, “Untuk korban hilang 163, dan mengungsi 395.795 jiwa.” Ia menjelaskan bahwa jumlah pengungsi telah menurun, namun masih ada ratusan ribu warga yang berada di titik-titik pengungsian. “Jadi memang untuk korban mengungsi ini makin turun, tetapi ini masih ada hampir 400.000 saudara kita yang masih berada di titik-titik pengungsian,” ungkapnya.
Abdul Muhari juga menjelaskan bahwa fokus proses pencarian dan pertolongan telah bergeser. Tim SAR Gabungan kini memusatkan upaya di area di luar pusat pemukiman dan aktivitas ekonomi. “Untuk proses pencarian dan pertolongan sudah mulai difokuskan di titik-titik di luar tempat pusat pemukiman dan pusat aktivitas ekonomi, karena sudah kecil kemungkinan masih ada jasad korban di lingkungan atau di tempat-tempat aktivitas publik maupun pemukiman,” jelasnya.
Meskipun ada perubahan fokus, Abdul Muhari menegaskan bahwa hal tersebut tidak akan mengurangi intensitas pencarian. “Meskipun ini tidak menurunkan kekuatan atau aktivitas pencarian yang dilakukan oleh Tim SAR Gabungan,” tandasnya.
Sebelumnya, Abdul Muhari juga telah memberikan keterangan pers mengenai pemulihan dan rencana strategis bencana Sumatera di Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, pada Senin (29/12/2025).





