Setiap Pemilu Salalu Diperdebatkan, Pro Terbuka atau Tertutup

oleh
oleh
Peserta pemilu Tertutup
Peserta pemilu

Sebaliknya sistem ini berpeluang besar dalam mempertahankan demokrasi internal partai dan menguatkan kelembagaan partai serta mendorong pelaksanaan fungsi-fungsi partai politik.

Terkait dengan demokrasi internal, sistem proporsional terbuka memberikan peluang kader-kader partai politik untuk tetap memiliki daya tawar yang baik dari kecenderungan pemaksaan elit atau pimpinan partai.

Keberhasilan seorang kader membangun hubungan baik dengan konstituennya maka dia memiliki daya tawar untuk tidak mudah disingkirkan dari daerah pemilihan (dapil)-nya.

BACA JUGA : Lepas 2 Ekor Ayam, Evakuasi Korban Sumur Beracun di Rumah Polisi Gunakan Jangkar

BACA JUGA : Begini Kronologis Lengkap Warga Musi Rawas Terjebak Dalam Sumur Beracun

Pergantian begitu saja seseorang dalam sebuah dapil apalagi dengan kader yang jauh tidak dikenal masyarakat akan membawa risiko menurunnya jumlah dukungan dan akhirnya kursi partai di daerah itu.

“Oleh sebab itu dalam situasi ini kader tetap bisa bersikap kritis demi kebaikan partai tanpa khawatir akan tersingkir dari dapil atau posisinya di partai,” terang Firman Noor.

Dalam situasi ini pula peluang terciptanya demokrasi internal partai menjadi lebih terbuka mengingat kekuasaan pimpinan terimbangi oleh kapabilitas dalam membangun basis dukungan bagi partai dan dirinya.

BACA JUGA : Gara-gara Mabuk Miras, Pemuda Cecar Habisi Kerabatnya

BACA JUGA : Wisata Sejarah Benteng Marlborough Bengkulu dengan Kisah Mistis, Selain Pantai Panjang

Kader yang bekerja keras dengan sendirinya akan memiliki daya tawar yang kuat untuk dapat mempertahankan posisi politiknya.

Bahkan dapat pula memberikan masukan dengan lebih leluasa kepada partainya tanpa perlu khawatir. (*)