Apa Itu Melempar Jamrah? Wajib Diketahui CJH, Berikut Makna dan Cara Melemparnya

oleh
oleh
Satu kegiatan yang wajib dilakukan para CJH saat berada di Mina yakni melempar Jamrah. Apa itu melempar Jamrah?
Satu kegiatan yang wajib dilakukan para CJH saat berada di Mina yakni melempar Jamrah. Apa itu melempar Jamrah?

Lemparan tidak cukup sekali, tapi tujuh kali dan harus mengenai sasaran. Ini artinya perlawanan terhadap setan dan sifat-sifatnya harus dilakukan secara ulet dan sekuat tenaga.

Sifatsifat syaitaniyah yang cenderung destruktif harus dikeluarkan, dilemparkan, dan dibuang sekuat tenaga dari dalam diri manusia.

Proses mengeluarkan dan melemparnya harus dipastikan tepat agar tidak salah sasaran dan dilakukan dengan niat yang kokoh, berulang kali, terus-menerus hingga kejahatan benarbenar sirna dari dalam diri manusia.

Baca Juga :Kasihan, Sularno Terpaksa  Mengungsi Usai Divonis Hukuman Percobaan, Ternyata Ini Alasannya

Setan tidak akan pernah berhenti menggoda manusia dan godaannya tidak mudah dirasakan. Karena itu, hanya orang-orang yang hidup ikhlas sajalah yang akan mampu menanggulangi godaan setan itu.

Nabi Ibrahim AS selamat dari godaan Iblis karena keikhlasannya menjalani hidup untuk menaati perintah-perintah Allah SWT meskipun menghadapi ujian sangat berat untuk menyembelih putranya, Ismail AS.

Melontar jamarat pada intinya memiliki hikmah yang sangat besar, sebagai lambang melempar Iblis yang dilaknat oleh Allah SWT, yang kemudian dikenal dengan: Jamrah Ūlā (Sughra), Jamrah Wusta (Tsaniyah), dan Jamrah Aqabah (Kubra).

Baca Juga :Lubuklinggau Panas Banget, Bisa Jadi Ini Penyebabnya, Jangan Panik

Diketahui Mina adalah tempat Nabi Ibrahim AS melaksanakan perintah Allah SWT untuk menyembelih putranya, Ismail AS.

Sebelum mereka sampai di tempat yang dituju, tiba-tiba Iblis datang dalam wujud manusia menggoda Nabi Ibrahim AS agar menghentikan niatnya tersebut.

Namun, dengan penuh keyakinan dan ketakwaan kepada Allah SWT, Ibrahim AS tetap melaksanakan perintah itu.
Ia tahu tujuan iblis pada hakikatnya adalah untuk mengajak melanggar perintah Allah.

Karena itu, Nabi Ibrahim kemudian mengambil tujuh batu kerikil dan melemparnya ke Iblis. Inilah yang disebut Jumrah Ūlā.

Baca Juga :Sularno Oknum Guru SD di Musi Rawas yang Tendang Murid Divonis Hukuman Percobaan

Tak berhasil memengaruhi Ibrahim AS, Iblis lalu datang membujuk Siti Hajar, istri Nabi Ibrahim. Iblis memengaruhi Hajar dengan perhitungan, seorang ibu pasti tak akan sampai hati membiarkan buah hatinya disembelih.

Tapi Hajar menolak dan melempari Iblis dengan batu kerikil. Lokasi pelemparan Hajar itu kemudian dijadikan tempat melempar Jamrah Wusta.