43,8 Persen Pemicu Kenaikan Stunting karena Kesulitan Air Bersih

oleh
oleh
Keluarga yang tidak mendapatkan akses air bersih merupakan salah satu faktor dominan penyebab lahirnya anak stunting.
Asistensi Ketua TPPS Kabupaten Mura Hj Suwarti mendiskusikan Faktor Penyebab Stunting bersama Sekretaris DPPKB Kabuapten Mura Muhammad Nizar di ruang kerjanya. Foto : Dokumen DPPKB Musi Rawas

MUREKS.CO.ID – Keluarga yang tidak mendapatkan akses air bersih merupakan salah satu faktor dominan penyebab lahirnya anak stunting. Bahkan berdasarkan hasil penelitian peluang terjadi stunting sangat tinggi mencapai 43,8%. Selain faktor gizi dan kesehatan, faktor yang dominan penyebab adalah air bersih.

Berdasarkan hasil beberapa penelitian,  melaporkan bahwa akses air bersih dengan keluarga yang berisiko stunting mempunyai peluang terjadi anaknya stunting sebesar 43,8%.

Baca Juga : Korban Kerusuhan di Stadion Kanjuruhan 483 Orang

“Dan ini menunjukan hubungan yang signifikan dengan derajat hubungannya berpeluang sebesar 2,8 kali terjadi  stunting dibandingkan keluarga yang ada akses air bersih,”  ungkap Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kabupaten Musi Rawas (Mura) ketika  memberikan asistensi kepada Sekretariat TPPS Kabupaten Mura, Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB)  dihadiri Sekretaris DPPKB, Muhammad Nizar didampingi Analis  Ketahanan Keluarga DPPKB, Medi di Ruang Kerja Wabup.

Alumni FISIP Universitas Musi Rawas (Unmura) itu menambahkan anak yang tidak mengakses air bersih akan terjadi diare berulang. Sehingga komponen zinc yang dibutuhkan tubuh banyak yang hilang karena diare.

Baca Juga : Tinggal 40 Persen Lagi Jalan di Musi Rawas yang Perlu Perbaikan 

“Maka dari itulah, kita harus meyakinkan bahwa air bersih itu benar-benar bebas dari microorganisme seperti bakteri patogen dan bakteri e-colli sebagai penyebab utama anak diare. Inilah yang dominan harus dikonvergensikan program air bersih itu,” terang  mantan Ketua Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Cabang Kabupaten Mura dua periode 2009 – 2019 itu.

Dijelaskan Hj Suwarti,  menurut Menteri Kesehatan, stunting disebabkan  tidak teraksesnya air bersih mencapai 60%. Sementara itu akibat gizi buruk sekitar 40%. Itulah sebabnya indikator akses air bersih dan sanitasi merupakan indikator Sustainable Development Goals (SDGs) dengan target tahun 2030.

Baca Juga : Provider tak Pernah Lapor Bangun Menara BTS di Musi Rawas

“Saya harap, konvergensi ini akan menuntaskan permasalahan stunting lebih akurat dan tepat sasaran, karena berbasis data by name by adress di semua lini pemerintahan seperti pemerintah desa dengan aplikasi eHDW, Kesehatan dengan EPPGBM (Elektronik Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat) dan Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) dengan PK21 (Pendataan Keluarga),” harapnya. (sin)