Olahraga

WBO Perintahkan Hamzah Sheeraz Hadapi Diego Pacheco untuk Sabuk Super Middleweight Lowong Peninggalan Terence Crawford

Advertisement

Dunia tinju kelas super middleweight bersiap menyambut era baru setelah Organisasi Tinju Dunia (WBO) secara resmi memerintahkan pertarungan antara Hamzah Sheeraz dan Diego Pacheco. Keduanya akan memperebutkan gelar dunia yang kini lowong.

Sabuk bergengsi tersebut sebelumnya dipegang oleh Terence Crawford, yang memilih untuk pensiun dari dunia tinju. Crawford mengakhiri kariernya dengan catatan sempurna dan menorehkan sejarah besar di divisi tersebut.

Klik mureks.co.id untuk tahu artikel menarik lainnya!

Gelar Lowong Pasca-Crawford

Terence Crawford meninggalkan gelar WBO super middleweight setelah kemenangan gemilang atas Saul “Canelo” Alvarez pada September lalu. Kemenangan tersebut mengukuhkan Crawford sebagai juara dunia sejati di kelas 168 pound.

Keputusan Crawford untuk gantung sarung tangan dengan rekor tak terkalahkan 42-0 membuka kembali persaingan di divisi ini. Ini memberikan peluang bagi generasi baru petinju untuk meraih takhta juara dunia.

Dua Jalur Potensial bagi Hamzah Sheeraz

Hamzah Sheeraz, petinju asal Inggris, menjadi salah satu yang diuntungkan dari situasi ini. Ia memiliki rekor impresif 22 kemenangan tanpa kekalahan dan satu hasil imbang, dengan 18 kemenangan KO.

WBO menunjuk Sheeraz, yang berada di bawah promosi Frank Warren melalui Queensberry, untuk bertarung melawan Diego Pacheco. Pacheco adalah petinju Amerika Serikat dengan rekor sempurna 25-0 dan 18 KO, yang dipromosikan Eddie Hearn lewat Matchroom Boxing.

Menariknya, sebelum keputusan WBO ini keluar, Sheeraz sebenarnya sudah lebih dulu mendapat mandat dari Dewan Tinju Dunia (WBC). Badan tinju tersebut mencopot gelar super middleweight milik Crawford bahkan sebelum sang legenda resmi pensiun. WBC kemudian memerintahkan Sheeraz untuk bertarung memperebutkan sabuk kosong mereka melawan Christian Mbilli.

Advertisement

Dengan adanya keputusan WBO, Sheeraz kini memiliki dua jalur potensial untuk meraih gelar juara dunia di kelas super middleweight.

Debut Eksplosif dan Reputasi Pacheco

Bagi Sheeraz, kesempatan ini terasa semakin spesial karena ia baru saja naik kelas ke super middleweight. Debutnya di divisi ini berlangsung eksplosif ketika ia menghentikan Edgar Berlanga dengan kemenangan KO. Penampilan tersebut langsung mengirim pesan kuat ke seluruh pesaing di kelas 168 pound.

Sebelumnya, satu-satunya kesempatan Sheeraz merebut gelar dunia terjadi di kelas middleweight. Namun, pertarungan tersebut berakhir imbang saat ia menghadapi Carlos Adames dalam perebutan sabuk WBC.

Di sisi lain, Diego Pacheco juga datang dengan reputasi yang tak kalah mentereng. Petinju muda ini masih tak terkalahkan dalam 25 pertarungan profesionalnya. Ia dikenal sebagai salah satu prospek paling konsisten di divisi super middleweight.

Penentuan Bintang Baru

Jika pertarungan antara Sheeraz dan Pacheco terwujud, duel ini berpotensi menjadi ajang penentuan bintang baru yang akan menguasai divisi pasca-era Crawford. Laga ini akan membuka babak baru dalam peta kekuatan divisi 168 pound.

Sesuai aturan WBO, kubu Sheeraz dan Pacheco memiliki waktu 20 hari untuk mencapai kesepakatan terkait detail pertarungan. Ini termasuk pembagian honor, tanggal, dan lokasi laga. Jika tidak tercapai kesepakatan, WBO akan menggelar proses “purse bid” untuk menentukan promotor yang berhak menyelenggarakan pertarungan.

Advertisement
Mureks