Kemacetan parah yang kerap melanda kawasan Stasiun Citayam, Depok, menyita perhatian serius Pemerintah Kota. Wali Kota Depok, Supian Suri, menegaskan bahwa penanganan masalah ini memerlukan solusi konkret, dengan pembangunan underpass menjadi opsi utama yang tak terhindarkan.
Supian Suri menjelaskan bahwa kepadatan lalu lintas di area tersebut sangat kompleks. Ia memetakan setidaknya tiga faktor utama penyebab kemacetan yang terjadi secara terus-menerus.
“Kalau jangka panjang ya memang harus (underpass). Enggak ada pilihan karena di situ crowded-nya bertumpuk-tumpuk,” ujar Supian saat ditemui di balai kota, Senin (8/12/2025).
Menurutnya, frekuensi kedatangan kereta yang cepat, yakni setiap 3-5 menit sekali, menjadi salah satu pemicu utama. Aktivitas masyarakat yang tinggi untuk mengejar kereta ini turut menambah volume kendaraan di jalan.
Faktor kedua adalah keberadaan angkutan kota (angkot) yang kerap berhenti sembarangan untuk menaikkan dan menurunkan penumpang. Kebiasaan ngetem ini secara signifikan menghambat kelancaran arus lalu lintas.
Ditambah lagi, ruas jalan di sekitar Stasiun Citayam tergolong sempit. Kondisi ini semakin diperparah dengan terus bertambahnya jumlah kendaraan yang melintas setiap harinya.
Menyikapi kondisi ini, Supian berjanji akan mengoptimalkan peran personel Dinas Perhubungan Depok. Mereka akan diterjunkan untuk melakukan pengaturan lalu lintas di titik-titik rawan macet agar antrean kendaraan dapat segera terurai.
“Kita nanti coba diatasi dengan Dishub untuk diatur, tapi untuk ke depan tetap underpass menjadi pilihan yang harus (terealisasi),” tegasnya.
Pantauan di lapangan pada Jumat (28/11/2025) pagi mengonfirmasi parahnya kemacetan. Antrean kendaraan terlihat mengular mulai dari dekat palang rel kereta hingga Stasiun Citayam, membentang sekitar 100-200 meter.
Sementara itu, arus kendaraan dari arah Bogor menuju Depok terpantau lancar, meski sempat mengalami sedikit hambatan saat mendekati area stasiun.
Suara klakson bersahutan terdengar, terutama saat angkot berhenti di bahu jalan. Hal ini memaksa penumpang angkot lain terpaksa turun lebih awal demi mengejar waktu masuk stasiun.
Situasi diperburuk ketika pengendara ojek online (ojol) ikut mengantre dan berhenti di bahu jalan, menambah kemacetan yang tak kunjung bergerak. Beberapa mobil dan motor bahkan nekat menyalip melalui bahu jalan yang seharusnya digunakan untuk arus berlawanan, menyebabkan arus dari Depok ke Bogor ikut tersendat.
Kejadian unik juga terlihat saat dua angkot nomor 05 memutar arah di tengah kemacetan, tepat di depan Indomaret Citayam, setelah penumpang terakhirnya turun. Pengendara lain saling bersahutan memberikan arahan untuk mencoba mengurai kepadatan, di tengah bunyi klakson yang tak henti.






