Regional

Wali Kota Bandung Ultimatum Perapian Kabel Udara Hingga 15 Desember

Advertisement

Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan, memberikan ultimatum tegas kepada Perumda PT Bandung Infra Investama (BII) dan Dinas Komunikasi dan Informasi. Targetnya, penurunan kabel udara telekomunikasi di 15 ruas jalan Kota Bandung tahap pertama harus rampung paling lambat 15 Desember 2025.

Ke-15 ruas jalan tersebut meliputi Jalan Sumatera, Jalan Lembong, Jalan Merdeka, Jalan Tamblong, Jalan Tera, Jalan Veteran, Jalan Asia Afrika, Jalan Aceh, Jalan Sunda, Jalan Bangka, Jalan Gandapura, Jalan Lombok, Jalan Gudang Selatan, Jalan Gudang Utara, dan Taman Pramuka. Penentuan tenggat waktu ini mempertimbangkan momentum liburan Natal dan Tahun Baru.

“(Setidaknya) 15 Desember harus kita selesaikan tahap pertama, karena setelah 15 Desember kita akan menghadapi liburan Nataru yang pasti luar biasa,” ujar Farhan di Balai Kota Bandung, Senin (8/12/2025). Ia menekankan pentingnya kenyamanan dan keamanan bagi wisatawan yang berkunjung ke Kota Bandung selama periode libur tersebut.

Farhan berharap, proses penurunan kabel dapat dilanjutkan kembali pada 8 Januari 2026. Sementara itu, Direktur Utama PT BII, Asep Wawan Dharmawan, memastikan pihaknya akan berupaya maksimal memenuhi permintaan Wali Kota.

“Tadi amanat Pak Wali supaya tanggal 15 tuntas. Kami secara teknis sedang menyempurnakan di 21 ruas. Ini sisanya sedang berjalan. 21 ruas diupayakan Desember selesai,” ungkapnya.

Advertisement

Tak hanya itu, Wawan juga menjamin perbaikan jalan yang rusak akibat penggalian proyek. Ia menyatakan bahwa perbaikan sementara dilakukan agar proses pembongkaran dapat dilanjutkan. Setelah penggalian open trenching selesai dan bersifat permanen, jalan akan ditutup secara permanen.

Evaluasi metode penggalian tanah untuk jaringan IPT juga telah dilakukan. Tujuannya untuk meminimalkan kerusakan jalan raya. Meskipun penggalian di titik tertentu masih memungkinkan, namun akan sangat terbatas.

“Penggalian di titik-titik tertentu kemungkinan masih ada, namun akan sangat terbatas, karena menggunakan metode open trenching yang sudah kita dapat persetujuannya. Metode ini sifatnya hanya menggali di bahu jalan menggunakan alat khusus bernama open trenching machine. Mesin ini menghubungkan antara satu mainhall ke mainhall lain, jadi tidak seperti tahun lalu yang menggali lubang per 20 meter dan membuat kondisi menjadi crowded,” jelasnya.

Advertisement