Otomotif

Wakil Komisaris Utama HIM: “Ada Pembicaraan” dengan Ford untuk Produksi di Pabrik Handal

Sejumlah pabrikan mobil menunjukkan minat untuk memulai produksi di Indonesia, dengan Ford-RMA Indonesia menjadi salah satu yang paling gencar dibicarakan. Sebelum memiliki fasilitas produksi sendiri, Ford dikabarkan akan berkolaborasi dengan Handal Indonesia Motor (HIM). Menanggapi kabar tersebut, HIM memberikan komentar.

Wakil Komisaris Utama HIM, Jongkie D. Sugiarto, mengungkapkan adanya diskusi dengan beberapa merek. “Saya bilang ada pembicaraan-pembicaraan dengan beberapa merek,” ujar Jongkie di Jakarta Utara beberapa waktu lalu.

Dapatkan berita menarik lainnya di mureks.co.id.

Jongkie masih enggan merinci lebih lanjut mengenai rencana besar Handal tersebut, mengingat semua masih dalam proses. Oleh karena itu, ia belum bisa membuka informasi spesifik terkait kerja sama dengan Ford. “Soal kapannya (deal kerja sama) kan tergantung dia,” lanjut Jongkie.

Meski demikian, Ford disebut telah mengunjungi pabrik Handal. Kunjungan tersebut bertujuan untuk melihat berbagai fasilitas yang tersedia serta merek-merek mobil yang diproduksi di sana, sebagai upaya untuk lebih mengenal Handal. “Tapi dia udah declare waktu itu. Handal udah seribu lebih orangnya (jumlah karyawan),” tegas Jongkie.

Sebagai informasi, Ford memang telah menyatakan niatnya untuk meramaikan pasar mobil baru di Indonesia. Mereka berencana memperluas jaringan diler di dalam negeri, meningkatkan impor kendaraan CBU (Completely Built Up), serta menyiapkan fondasi untuk memulai perakitan lokal pada tahun 2028.

Ford juga telah meminta pandangan dari pemerintah mengenai arah kebijakan industri, investasi, perdagangan, serta fiskal. Hal ini penting bagi Ford untuk menentukan arah bisnis mereka dalam beberapa tahun ke depan. Keputusan Ford untuk berinvestasi di Indonesia pun disambut baik oleh jajaran menteri Presiden Prabowo Subianto.

Kendati demikian, Ford tidak ingin terburu-buru. Beberapa isu teknis masih perlu dirampungkan, mulai dari kebijakan pemerintah hingga teknologi yang akan mereka gunakan, guna memperlancar rencana investasi tersebut. Selain itu, Ford telah memaparkan peta jalan impor CBU untuk periode 2024-2027.

Rencana investasi fase awal untuk industri lokal senilai Rp 76 miliar juga telah disiapkan, ditambah dukungan jaringan diler sebesar Rp 25 miliar. Langkah ini diharapkan dapat mempercepat akselerasi bisnis Ford di Indonesia. Produsen kendaraan roda empat itu juga membahas beberapa kebijakan dengan pemerintah, seperti regulasi untuk double cabin dan SUV, proses sertifikasi, serta perkembangan negosiasi tarif resiprokal antara Indonesia dan Amerika Serikat. Indonesia dinilai sebagai salah satu negara yang ideal bagi Ford untuk menanamkan modalnya.

Mureks