PALU – Wakil Gubernur Sulawesi Tengah, Reny A Lamadjido, menegaskan pentingnya pengembangan dan pelestarian dokar sebagai transportasi tradisional sekaligus warisan budaya daerah. Namun, ia menekankan bahwa pelestarian ini harus dilakukan secara tertata, bersih, dan aman bagi masyarakat.
“Kita boleh melestarikan budaya dokar, tapi harus rapi, bersih, dan aman. Jangan sampai membahayakan masyarakat,” kata Reny A Lamadjido saat membuka kegiatan Dokar Race Event Palu di Palu, Minggu (28/12/2025).
Klik mureks.co.id untuk tahu artikel menarik lainnya!
Wagub Reny mendorong agar pelaksanaan kegiatan pacuan dokar di masa mendatang tidak lagi menggunakan badan jalan umum. Ia menyarankan agar perlombaan dialihkan ke arena khusus yang dinilai lebih aman dan representatif.
Menurutnya, penyediaan arena khusus sangat diperlukan agar perlombaan dapat berjalan dengan baik tanpa mengganggu lalu lintas maupun kebersihan kota. Ia juga mengingatkan pentingnya aspek keselamatan, kerapian, dan kebersihan dokar serta kuda yang dilombakan. Pelestarian budaya, kata dia, harus sejalan dengan ketertiban dan kenyamanan masyarakat.
Reny kembali menekankan, “Kalau ada event seperti ini, saya berharap tidak lagi di pinggir jalan. Kita perlu satu tempat khusus agar perlombaan bisa berjalan dengan baik, aman, dan tidak mengganggu lalu lintas maupun kebersihan kota.”
Dalam kesempatan tersebut, Wagub turut menyampaikan apresiasi kepada panitia, komunitas dokar, serta masyarakat yang telah mendukung terselenggaranya kegiatan Dokar Race Event Palu.
Sementara itu, Ketua Panitia Dokar Race Event Palu, Andris, menjelaskan bahwa lomba tersebut diikuti oleh 16 ekor kuda. Kuda-kuda tersebut bertanding dalam beberapa kelas, yaitu kelas A, B, hingga kelas D, yang disesuaikan dengan ukuran dan jenis kuda.
Andris menambahkan, kegiatan ini merupakan bagian dari upaya Persatuan Olahraga Berkuda Seluruh Indonesia (PORDASI) Berkuda Pacu Kota Palu untuk kembali menghidupkan minat masyarakat terhadap pacuan kuda dan dokar sebagai identitas budaya lokal.
“Insyaallah, pada Januari 2026 kami akan kembali menggelar kegiatan serupa. Kami berharap semakin banyak peserta dan dukungan dari berbagai pihak,” tutur Andris.






