Otomotif

Uni Eropa Revisi Aturan, Pelarangan Total Mobil Bensin dan Diesel Tahun 2035 Ditunda

Uni Eropa (UE) melunakkan rencana pelarangan total kendaraan bermesin pembakaran internal (ICE) atau mobil bensin dan diesel yang semula dijadwalkan pada tahun 2035. Keputusan ini diambil setelah mendapat tekanan kuat dari industri otomotif di sejumlah negara anggota.

Alih-alih melarang penuh, blok ekonomi tersebut kini mengarahkan kebijakannya pada target pengurangan emisi sebesar 90 persen. Ini berarti mobil bensin dan diesel tidak akan sepenuhnya disingkirkan dari pasar Eropa dalam waktu dekat.

Klik mureks.co.id untuk tahu artikel menarik lainnya!

Tekanan Jerman dan Italia Berbuah Hasil

Dorongan kuat dari Jerman dan Italia menjadi faktor utama di balik perubahan kebijakan ini. Meskipun demikian, beberapa merek otomotif seperti Volvo dan Polestar tetap menyatakan dukungan mereka terhadap pelarangan total kendaraan ICE.

Ketua Umum European People’s Party (EPP), Manfred Webber, menegaskan bahwa larangan teknologi terhadap mesin pembakaran internal sudah tidak lagi menjadi agenda. “Larangan teknologi terhadap mesin pembakaran internal sudah tidak lagi masuk agenda. Semua mesin yang saat ini diproduksi di Jerman masih dapat terus diproduksi dan dijual,” ujar Webber, dikutip dari Bild pada Sabtu (20/12).

Webber juga memastikan bahwa larangan penuh terhadap mobil bensin tidak akan diberlakukan mulai tahun 2040. Namun, ia tidak merinci kapan aturan tersebut akan diundur. Ia hanya menyatakan bahwa Uni Eropa akan menyampaikan revisi resminya pada pekan depan.

PHEV dan Bahan Bakar Alternatif Kembali Berpeluang

Dengan adanya perubahan ini, jalan bagi mobil plug-in hybrid electric vehicle (PHEV) kembali terbuka lebar. Webber menyebut UE kini memberi ruang bagi penjualan model hibrida, termasuk yang memiliki jarak tempuh listrik lebih panjang.

Kanselir Jerman Friedrich Merz, yang turut hadir dalam konferensi pers, menyambut positif keputusan ini. Menurutnya, pelonggaran aturan tersebut memberikan kepastian bagi industri otomotif.

Keputusan ini sejalan dengan langkah Merz sebelumnya. Pada Desember lalu, ia mengirimkan surat langsung kepada Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen, mendesak agar mobil bensin tetap boleh diproduksi dan dijual setelah tahun 2035.

Surat tersebut, menurut Komisaris Transportasi Berkelanjutan dan Pariwisata UE Apostolos Tzitzikostas, diterima dengan baik di Brussel, Belgia. Tzitzikostas memberikan sinyal arah kebijakan baru UE, menyebut bahwa bahan bakar alternatif akan mendapat porsi lebih besar dalam regulasi mendatang.

“Bahan bakar nol dan rendah emisi, serta biofuel canggih,” menjadi opsi yang disebut dapat digunakan untuk memenuhi target emisi Uni Eropa ke depan.

Dengan arah kebijakan baru ini, “kiamat” mobil bensin di Eropa kemungkinan besar akan ditunda. Pabrikan otomotif setempat seperti BMW, Mercedes-Benz, dan lainnya diperkirakan masih akan terus memproduksi produk-produk non-EV setidaknya hingga 10-15 tahun mendatang.

Mureks