Samsung Galaxy Z TriFold, ponsel lipat dengan form factor baru yang dilengkapi dua engsel, menjadi sorotan terkait durabilitasnya. Sebuah kanal YouTube asal Korea Selatan, OMG_electronics, melakukan uji ketahanan ekstrem terhadap perangkat tersebut dalam siaran langsung yang berlangsung selama beberapa hari.
Dalam pengujian tersebut, sejumlah host secara bergantian membuka dan menutup Galaxy Z TriFold secara manual. Mereka terus melipat ponsel hingga perangkat layar lipat tiga itu menunjukkan tanda-tanda ‘kerusakan’ atau penurunan performa.
Klik mureks.co.id untuk tahu artikel menarik lainnya!
Hasil uji menunjukkan, engsel kiri Galaxy Z TriFold mulai mengeluarkan suara berderak setelah dilipat sebanyak 61.212 kali. Fenomena serupa kemudian terjadi pada engsel kanan setelah ponsel mencapai 120.157 lipatan.
Sekitar lipatan ke-144.000, kelenturan engsel perangkat mulai melemah secara signifikan. Salah satu host livestream, mengutip dari 9to5Google, menjelaskan bahwa “engsel yang tidak lagi lentur membuat Galaxy Z TriFold tidak bisa dibuka secara penuh tanpa dipaksa, dan sedikit lebih sulit untuk dibuka dan ditutup.”
Meskipun perangkat mulai sulit dibuka dan ditutup, pengujian durabilitas Galaxy Z TriFold tetap berlanjut. Livestream dan serangkaian uji coba ini berakhir setelah delapan hari, dengan total 150.001 lipatan.
Saat pertama kali memperkenalkan Galaxy Z TriFold, Samsung mengklaim bahwa ponsel ini telah melewati 200.000 uji lipat. Angka ini setara dengan penggunaan 100 lipatan per hari selama lima tahun.
Jumlah 200.000 lipatan memang tergolong besar, namun angka tersebut kurang dari setengah dari uji lipat 500.000 kali yang berhasil dilewati oleh Galaxy Z Fold7. Perbandingan ini perlu konteks, mengingat Galaxy Z TriFold adalah produk generasi pertama dengan desain yang lebih rumit.
Durabilitasnya tentu tidak dapat disamakan secara langsung dengan Galaxy Z Fold7, yang merupakan produk generasi ketujuh dengan mekanisme engsel yang tidak terlalu kompleks.






