SK Hynix dan Nvidia memperdalam kerja sama mereka dalam pengembangan solid-state drive (SSD) berperforma tinggi yang dirancang khusus untuk kebutuhan inferensi kecerdasan buatan (AI). Kolaborasi ini menargetkan lonjakan performa hingga 10 kali lipat dibandingkan SSD konvensional, menandai perluasan kemitraan yang sebelumnya fokus pada pasokan high-bandwidth memory (HBM) untuk GPU AI Nvidia.
Wakil Presiden SK Hynix, Kim Cheon-seong, mengungkapkan bahwa perusahaannya “tengah bekerja sama dengan Nvidia untuk mengembangkan SSD AI yang berpotensi menghadirkan lonjakan performa hingga 10 kali lipat dibanding SSD konvensional.” Pernyataan ini disampaikan Kim dalam sebuah konferensi dan dilaporkan oleh media Korea, Chosun, pada Rabu (24/12/2025).
Dapatkan berita menarik lainnya di mureks.co.id.
Proyek ‘Storage Next’ dan AI-NP
Dalam pengembangannya, proyek ambisius ini memiliki dua nama sandi. Nvidia menyebutnya sebagai ‘Storage Next’, sementara di internal SK Hynix dikenal dengan nama AI-NP atau AI NAND Performance. Saat ini, pengembangan masih berada pada tahap proof-of-concept, dengan target prototipe rampung sebelum akhir tahun 2026.
SK Hynix menargetkan SSD AI generasi baru ini mampu mencapai performa hingga 100 juta input/output operations per second (IOPS). Angka tersebut jauh melampaui kemampuan SSD kelas enterprise saat ini dan dinilai sebagai lompatan arsitektur besar yang dapat menjembatani kesenjangan antara memori dan penyimpanan dalam infrastruktur AI.
Mengatasi Bottleneck Akses Data AI
Pengembangan ini didorong oleh masalah bottleneck akses data yang kerap muncul pada beban kerja AI modern. Model inferensi skala besar membutuhkan pengambilan parameter dalam jumlah masif secara terus-menerus, sesuatu yang sulit ditangani secara efisien hanya dengan HBM atau DRAM.
Melalui ‘Storage Next’, NAND flash diposisikan sebagai lapisan pseudo-memory dengan arsitektur dan kontroler yang dirancang khusus untuk komputasi AI, bukan sekadar penyimpanan data pasif. Baik SK Hynix maupun Nvidia disebut fokus mengatasi tantangan throughput dan efisiensi energi yang menjadi batas utama infrastruktur AI generasi sekarang.
Dengan mengintegrasikan NAND canggih dan desain kontroler baru, keduanya berupaya menjadikan flash storage sebagai komponen aktif dalam komputasi machine learning, bukan lagi sekadar media penyimpanan pasif.
Potensi Dampak Pasar Memori
Kolaborasi ini juga berpotensi menimbulkan dampak lanjutan di pasar memori. Permintaan NAND saat ini sudah meningkat seiring pertumbuhan layanan cloud dan AI. Kehadiran SSD AI berkinerja tinggi dikhawatirkan dapat memperketat rantai pasok, bahkan memicu kondisi mirip krisis pasokan DRAM jika teknologi ini diadopsi secara luas.
