Regional

Tujuh Daerah Pesisir Kalteng Waspada Banjir Rob Akibat Pasang Laut

Advertisement

Potensi banjir rob mengancam tujuh wilayah pesisir di Provinsi Kalimantan Tengah. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) telah mengeluarkan peringatan dini, meminta masyarakat di daerah terdampak untuk meningkatkan kewaspadaan.

Peningkatan ketinggian air laut di sepanjang pesisir Pulau Kalimantan menjadi penyebab utama peringatan ini. Prakirawan Stasiun Meteorologi Kelas I Tjilik Riwut BMKG, Renianata, menjelaskan bahwa kondisi tersebut diprediksi terjadi seiring dengan prediksi peningkatan curah hujan di wilayah pesisir Selatan Kalimantan Tengah hingga 10 Desember 2025.

Adapun tujuh kabupaten yang diminta untuk mewaspadai potensi banjir rob meliputi:

  • Kabupaten Kotawaringin Barat
  • Kotawaringin Timur
  • Sukamara
  • Seruyan
  • Katingan
  • Pulang Pisau bagian selatan
  • Kapuas

“Untuk masyarakat yang berada di sekitar wilayah tersebut diimbau agar tetap waspada dan berhati-hati terhadap dampak bencana yang ditimbulkan seperti angin kencang, menambah tinggi gelombang laut, genangan air, banjir, dan pohon tumbang,” ujar Renianata dalam keterangannya, Senin (8/12/2025).

Wilayah Terdampak dan Kesiapan BPBD

Kepala Bidang Kesiapsiagaan BPBPK Kalteng, Indra Wiratama, mengonfirmasi bahwa wilayah yang paling berpotensi terdampak adalah daerah yang berbatasan langsung dengan Laut Jawa. Ia menyebutkan, sebagian wilayah di Kabupaten Pulang Pisau, Katingan, Kotawaringin Barat, Sukamara, sebagian kecil Seruyan, Kotawaringin Timur, dan Kapuas menjadi area prioritas.

Indra menambahkan bahwa Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) di setiap kabupaten/kota telah melaksanakan sosialisasi kepada masyarakat mengenai ancaman banjir rob ini. “Masyarakat di setiap daerah juga diharapkan selalu berkoordinasi dengan aparat setempat supaya dapat dilakukan penanganan secara berjenjang,” tuturnya.

Advertisement

Langkah-langkah kesiapsiagaan juga telah disiapkan. BPBD siap membangun tenda pengungsian bagi masyarakat yang terdampak apabila diperlukan, serta memastikan pemenuhan kebutuhan dasar mereka.

Koordinasi Intensif untuk Penyebaran Informasi

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBPK Kalteng, Alpius Patanan, menekankan pentingnya koordinasi intensif dengan BPBD di seluruh wilayah Kalteng untuk meningkatkan kewaspadaan di lapangan.

Sejak Oktober 2025, BPBPK Kalteng secara rutin menggelar rapat mingguan bersama BPBD kabupaten/kota, camat, dan kepala desa. Kegiatan ini bertujuan mempercepat penyebaran data kebencanaan, khususnya terkait ancaman banjir.

“Tujuannya supaya informasi peringatan dini yang disampaikan oleh BMKG bisa secepatnya diterima aparat pemerintah di tingkat yang lebih dekat dengan masyarakat, supaya cepat disebarkan,” jelas Alpius.

Advertisement