Perumda Pasar Sewakadarma Kota Denpasar menghadapi dilema pasca pengumuman penutupan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Suwung, Bali, yang dijadwalkan efektif mulai 23 Desember 2025. Penutupan ini akan menghentikan akses pembuangan sampah bagi wilayah Denpasar dan Badung, menimbulkan kekhawatiran bagi 17 pasar di bawah pengelolaan Perumda.
Direktur Utama Perumda Pasar Sewakadarma, Ida Bagus Kompyang Wiranata, menyatakan kebingungan atas nasib sampah yang dihasilkan di pasar-pasar tersebut. Produksi sampah di belasan pasar itu tergolong tinggi dan selama ini seluruhnya dibuang ke TPA Suwung.
“Otomatis kami kebingungan untuk sampah di pasar, apalagi produksi sampah cukup banyak,” ujar Wiranata pada Senin (8/12/2025).
Ia berharap pemerintah dapat menyediakan alternatif pengelolaan sampah jika TPA Suwung ditutup. Selama ini, pasar-pasar kelolaan Perumda tidak memiliki sistem pengolahan sampah khusus. Meskipun ada upaya seperti bank sampah di Pasar Badung, hal itu belum mampu menampung seluruh sampah yang ada.
“Kalau selama ini semua pasar memang membuang ke TPA Suwung. Ada armadanya, sopir dan juga petugasnya,” imbuhnya.
Wiranata mengusulkan agar Perumda Pasar diizinkan menggunakan insinerator sebagai solusi pengelolaan sampah di lingkungan pasar. Namun, izin penggunaan alat tersebut masih menjadi kendala.
“Itu mungkin bisa jadi alternatif di pasar, ada kebijakan penggunaan insinarator. Perumda Pasar siap saja, tapi kan izinnya yang belum ada. Kalau sampahnya dibakar biasa kan tidak boleh,” jelasnya.
Jika opsi insinerator tidak memungkinkan, Perumda Pasar berharap ada tempat pembuangan sampah lain yang disediakan. Pihaknya menyatakan kesiapan untuk menggunakannya, meskipun lokasinya jauh, dan bersedia membayar biaya retribusi.
“Yang penting ada tempat, dan kami siap bayar. Diarahkan ke sini misalnya, bayar berapa, kami siap,” paparnya.
Terkait permasalahan ini, Perumda Pasar Sewakadarma berencana segera menghadap Wali Kota Denpasar, IGN Jaya Negara. Sebelumnya, Jaya Negara dijadwalkan menggelar rapat pada 14 Desember untuk mencari solusi penanganan sampah di Denpasar.
“Tanggal 14 dirapatkan, dicarikan solusi terbaik,” kata Jaya Negara pada Minggu (7/12/2025).
Meski TPA Suwung akan ditutup, Jaya Negara berharap agar residu sampah masih dapat diterima di TPA tersebut.
“Harapan saya, tatap residu bisa di terima,” imbuhnya.






