Terminal Terpadu Pulo Gebang, Jakarta Timur, mencatat 15.620 pemudik telah berangkat menggunakan 2.187 bus Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) hingga Rabu (24/12/2025). Jumlah ini terakumulasi sejak Jumat (19/12) dalam rangka libur Natal 2025 dan Tahun Baru 2026.
Komandan Regu (Danru) Terminal Terpadu Pulo Gebang, Badman Harahap, menjelaskan bahwa lonjakan penumpang ini terjadi menjelang perayaan Natal. “Total sejak Jumat (19/12) hingga Rabu (24/12) tadi, tercatat sudah 15.620 pemudik dengan menggunakan 2.187 bus Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) berangkat dari Terminal Terpadu Pulo Gebang,” kata Badman di Jakarta Timur.
Dapatkan berita menarik lainnya di mureks.co.id.
Badman juga memastikan bahwa tidak ada kenaikan harga tiket di terminal meskipun terjadi peningkatan jumlah penumpang. “Semua masih normal tarifnya,” ujarnya.
Menurut Badman, pemudik paling banyak berangkat menuju beberapa kota di Sumatera, seperti Pekanbaru, Palembang, Bengkulu, dan Padang. Sementara itu, di Pulau Jawa, tujuan paling banyak adalah Jawa Timur, meliputi Malang, Surabaya, dan Jember.
“Lalu untuk Jawa Tengah di antaranya, Solo, Jepara, Pemalang, Purwokerto, Tegal, Brebes, Cilacap dan Yogyakarta,” tambah Badman. Selain itu, beberapa pemudik juga memilih tujuan Bali, Madura, Bima, dan Lombok.
Tidak hanya keberangkatan, arus kedatangan penumpang juga terpantau ramai. Hingga Rabu (24/12) pukul 11.30 WIB, tercatat 11.891 penumpang tiba menggunakan 2.352 bus AKAP di Terminal Pulo Gebang.
Sebelumnya, Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta telah menyiapkan sebanyak 1.075 angkutan bus AKAP untuk menghadapi periode Natal 2025 dan Tahun Baru 2026. Kesiapan ini disampaikan Kepala Dishub DKI Jakarta, Syafrin Liputo, usai meninjau langsung Terminal Terpadu Pulo Gebang pada Selasa (23/12).
“Kesiapan Terminal Terpadu Pulo Gebang dalam melaksanakan angkutan Natal dan Tahun Baru 2025/2026, secara keseluruhan untuk Terminal Terpadu Pulo Gebang telah disiapkan 1.075 bus,” kata Syafrin.
Sebanyak 1.075 unit bus tersebut akan melayani 59 trayek keberangkatan. Rute-rute ini mencakup berbagai daerah tujuan di Pulau Sumatera, Pulau Jawa, hingga wilayah Bali dan Nusa Tenggara Barat (NTB).
Syafrin juga menegaskan komitmen untuk menjamin keselamatan dan kenyamanan penumpang. Seluruh armada bus yang beroperasi selama periode Nataru telah melalui pemeriksaan persyaratan teknis dan uji kelayakan jalan.
Tidak hanya kendaraan, seluruh pengemudi juga diwajibkan mengikuti pemeriksaan kesehatan secara menyeluruh. “Keseluruhan pengemudi dilakukan pemeriksaan kesehatan, termasuk pemeriksaan bebas narkoba dan minuman keras melalui tes urin. Ini menjadi bagian dari upaya kami memastikan keselamatan perjalanan masyarakat,” pungkas Syafrin.






