Bencana tanah gerak yang melanda Dukuh Gilar, Desa Clapar, Kecamatan Karanggayam, Kabupaten Kebumen, menimbulkan dampak serius. Selain merusak infrastruktur jalan, pergerakan tanah ini juga membahayakan 13 rumah warga yang berada di zona rawan.
Menurut Humas BPBD Kabupaten Kebumen, Heri Purwoto, hasil asesmen menunjukkan bahwa empat rumah terancam di bagian atas tebing, sementara sembilan rumah lainnya berada di bagian bawah area yang amblas. “Seluruh rumah tersebut masuk dalam zona rawan terdampak jika terjadi longsor susulan,” jelas Heri pada Senin (8/12/2025).
Dapatkan berita menarik lainnya di mureks.co.id.
Gejala awal tanah gerak berupa retakan tanah sudah teramati sejak 1 Desember 2025. Puncaknya terjadi pada Sabtu, 6 Desember 2025, saat hujan deras mengguyur wilayah tersebut, memperparah kondisi tanah hingga memicu pergerakan dan amblasan.
Kondisi Labil dan Ancaman Longsor Susulan
Saat ini, belum ada laporan kerusakan rumah yang signifikan. Namun, BPBD menegaskan bahwa kondisi tanah di sekitar permukiman masih sangat labil dan berpotensi bergerak kembali, terutama saat hujan lebat.
“Warga telah kami imbau untuk selalu waspada dan segera mengungsi ke tempat aman apabila hujan deras terjadi atau muncul tanda-tanda pergerakan tanah lanjutan,” ujar Heri.
Pemerintah desa bersama warga terus melakukan pemantauan. Warga diminta untuk menjaga jarak aman dari area retakan dan amblesan demi keselamatan bersama. Hingga kini, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini, namun potensi kerugian lebih besar masih mengintai jika penanganan tidak segera dilakukan.
Akses Jalan Desa Terputus
Sebelumnya, bencana tanah gerak ini telah menyebabkan kerusakan parah pada akses jalan desa yang menghubungkan Dukuh Gilar dan Dukuh Karangsari. Badan jalan amblas sepanjang 25 meter akibat hujan deras pada Sabtu, 6 Desember 2025.
Talud penahan tanah setinggi 2 meter dengan panjang sekitar 6 meter juga ikut rusak. Kondisi ini membuat kendaraan roda empat tidak dapat melintas sama sekali.
“Untuk sementara, jalan masih bisa dilewati sepeda motor, tetapi kondisinya rawan. Warga diminta ekstra hati-hati, terutama saat hujan,” kata Heri.






