Tren

Sulteng Terima Alokasi Rp356 Miliar dari Kementan untuk Program Cetak Sawah Baru 2025

Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) akan menerima alokasi anggaran sebesar Rp356 miliar dari Kementerian Pertanian untuk program cetak sawah baru pada tahun 2025. Program ini menargetkan pembukaan lahan seluas 10.180 hektare guna meningkatkan ketahanan pangan di wilayah tersebut.

Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura (TPH) Provinsi Sulteng, Nelson Metubun, menjelaskan bahwa dana tersebut akan disalurkan untuk sembilan kabupaten di Sulteng. “Alokasi anggaran program cetak sawah baru oleh Kementerian Pertanian ke Sulawesi Tengah sebanyak Rp356 miliar dengan luas 10.180 hektare,” ujar Nelson di Kabupaten Sigi, Minggu (28/12).

Klik mureks.co.id untuk tahu artikel menarik lainnya!

Nelson merinci, biaya cetak sawah baru per hektare diperkirakan berkisar antara Rp27 juta hingga Rp35 juta. Variasi angka ini bergantung pada kondisi vegetasi dan tingkat kesulitan di lapangan. “Untuk anggaran cetak sawah baru ini di kisaran Rp27 juta hingga Rp35 juta berdasarkan masing-masing vegetasi termasuk kesulitan saat melakukan program tersebut,” tambahnya.

Sembilan kabupaten yang mengajukan program cetak sawah baru meliputi Sigi, Donggala, Tolitoli, Buol, Parigi Moutong, Morowali Utara, Tojo Una-una, Banggai, dan Poso. Program ini akan dilaksanakan dalam dua tahap. “Untuk kloter pertama alokasi dananya dibagi menjadi dua, tahap satu yakni 5.000 hektare dan tahap dua 5.180 hektare,” jelas Nelson.

Pekerjaan pembukaan lahan cetak sawah baru ini ditargetkan rampung pada akhir Maret 2026. Dalam pelaksanaannya, Dinas TPH Sulteng akan berkolaborasi dengan Tentara Nasional Indonesia (TNI). “Pembukaan lahan cetak sawah bekerja sama dengan TNI, sehingga harapannya program itu bisa memberikan keuntungan bagi Sulawesi Tengah sebagai salah satu daerah sentra pertanian dan tanaman pangan,” pungkas Nelson.

Dengan adanya program ini, total luas baku sawah di Sulawesi Tengah diperkirakan akan mencapai 136.180 hektare, memperkuat posisi provinsi tersebut sebagai lumbung pangan nasional.

Mureks