Tren

SPPG Polda Kepri Tingkatkan Kapasitas Relawan Dapur Saat Libur Sekolah, Pastikan Gizi Tetap Terdistribusi

Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Nongsa 3 Batu Besar, yang berada di bawah pengelolaan Yayasan Kemala Bhayangkari Kepolisian Daerah Kepulauan Riau (Polda Kepri), memanfaatkan masa libur sekolah untuk mengevaluasi dan meningkatkan kemampuan para relawan dapur. Langkah ini diambil guna memastikan kualitas penanganan produk pangan serta standar operasional prosedur (SOP) dapur yang higienis dan steril tetap terjaga.

Kepala Dapur SPPG Nongsa 3 Batu Besar, Eva Andriani, menjelaskan bahwa selama musim libur sekolah, dapur SPPG tetap beraktivitas untuk produksi menu basah setiap hari Senin dan Kamis. Sementara itu, penyiapan menu kering dilakukan pada siang hari. Waktu luang ini secara khusus dimanfaatkan untuk peningkatan kapasitas relawan.

Pantau terus artikel terbaru dan terupdate hanya di mureks.co.id!

“Jadi selama tiga hari ini kami mereview (mengulas) ilmu-ilmu relawan,” kata Eva di Batam, Sabtu (27/12/2025). Ia menambahkan bahwa para relawan sebelumnya telah mengikuti pelatihan pengelolaan pangan, sehingga ulasan ini berfungsi untuk menyegarkan kembali dan meningkatkan kapasitas mereka.

“Kami juga sosialisasikan kebijakan halal, kami sosialisasi penggunaan APD, sosialisasi cara cuci tangan,” lanjut Eva.

SPPG Polda Kepri saat ini mempekerjakan 46 orang relawan yang terbagi dalam beberapa divisi, meliputi delapan orang di devisi persiapan, delapan orang di pengolahan, 11 orang di bagian pengemasan (packing), empat pengemudi, satu petugas keamanan, satu petugas kebersihan, satu asisten dapur, dan satu relawan laboratorium.

“Jadi musim libur ini kesempatan kami mereview ulang kemampuan relawan-relawan apakah masih ingat. Khawatir kalau tidak direview mereka lupa menerapkan SPO-nya,” tegas Eva.

Sejak tanggal 22 Desember 2025, Dapur SPPG Polda Kepri telah menghentikan produksi dan distribusi program Makan Bergizi Gratis (MBG) kepada sekolah-sekolah. Hal ini sejalan dengan instruksi dari Badan Gizi Nasional (BGN) pusat yang mengarahkan seluruh SPPG untuk menyalurkan MBG kepada penerima manfaat tanpa terkecuali, seperti ibu hamil, ibu menyusui, dan balita atau kelompok B3, dengan catatan pemberian dilakukan dua kali seminggu.

Selama libur sekolah, MBG didistribusikan pada hari Senin dan Kamis. Pada hari Senin, penerima manfaat akan mendapatkan satu makanan basah (siap santap) dan dua menu makanan kering (kemasan) untuk konsumsi hari Selasa dan Rabu. Pola yang sama diterapkan pada hari Kamis untuk konsumsi hari Jumat dan Sabtu.

Eva menjelaskan alasan penghentian distribusi ke sekolah. “Kalau sekolah-sekolah tidak bersedia kami tidak mengirim (MBG), kebetulan seluruh sekolah di bawah naungan kami tidak ada yang bersedia, jadi kami hanya memproduksi MBG untuk B3,” ujarnya. Penolakan sekolah disebabkan kekhawatiran mereka tidak dapat menangani pendistribusian MBG karena banyak siswa dan guru yang pulang kampung selama libur sekolah.

Mureks