Serangan drone Ukraina dilaporkan menghantam wilayah Krasnodar, Rusia, yang terletak di tepi Laut Hitam pada Senin, 22 Desember 2025. Insiden ini menyebabkan kerusakan pada dua kapal dan dua dermaga, serta memicu kebakaran di desa Volna.
Kerusakan dan Evakuasi
Markas operasional wilayah Krasnodar dalam pernyataannya, seperti dilansir Reuters dan kantor berita TASS, mengonfirmasi bahwa serangan drone Ukraina tersebut menghantam area desa Volna. Desa ini berada di terminal Vona, tepi Laut Hitam.
Simak artikel informatif lainnya hanya di mureks.co.id.
Pernyataan tersebut merinci dampak serangan, “Dua dermaga dan dua kapal mengalami kerusakan di desa Volna akibat serangan drone.” Markas operasional juga memastikan keselamatan seluruh personel. “Semua orang di atas kapal telah dievakuasi. Tidak ada korban jiwa di antara awak kapal atau personel darat,” imbuh pernyataan tersebut.
Kerusakan yang ditimbulkan oleh serangan drone memicu kebakaran yang meluas. Api dilaporkan menyebar di area seluas 1.000 meter persegi hingga 1.500 meter persegi. Hingga pukul 02.00 GMT, api masih berkobar dan para spesialis sedang berupaya memadamkan kebakaran di area dermaga tersebut.
Target Strategis Ukraina
Wilayah Krasnodar di Rusia sering menjadi sasaran serangan drone Ukraina. Pasukan Kyiv menargetkan berbagai infrastruktur penting seperti kilang minyak, depot bahan bakar, pelabuhan, dan lapangan terbang di wilayah Rusia.
Area-area di tepi Laut Hitam memiliki nilai strategis yang sangat penting bagi Rusia, terutama untuk ekspor energi dan logistik militer. Wilayah ini juga berbatasan langsung dengan Crimea dan berada dalam jangkauan drone dari wilayah Ukraina bagian selatan.
Desa Volna, lokasi serangan drone terbaru, terletak dekat dengan Jembatan Crimea. Jembatan yang membentang di atas Selat Kerch ini merupakan jalur utama bagi pasukan Rusia, karena menghubungkan daratan utama dengan Semenanjung Crimea. Crimea sendiri telah dianeksasi oleh Kremlin dari Kyiv pada tahun 2014 lalu.






