Sabtu, 27 Desember 2025, menjadi hari istimewa bagi dua talenta muda Manchester United, Shea Lacey dan Jack Fletcher. Keduanya melakoni debut di tim utama Setan Merah di bawah asuhan pelatih Ruben Amorim saat menghadapi Aston Villa dalam laga pekan ke-17 English Premier League (EPL) pada 21 Desember 2025. Meski Manchester United harus mengakui keunggulan Aston Villa dengan skor 1-2, momen tersebut menandai langkah awal yang signifikan bagi karier Lacey, menegaskan potensinya sebagai calon bintang di Old Trafford.
Kemampuan dribel, kecepatan, dan insting menyerang Lacey telah mencuri perhatian, khususnya di kalangan penggemar Manchester United. Aksinya bahkan sempat menghebohkan media sosial, memicu perbandingan dengan bintang sepak bola dunia seperti Ronaldinho dan Lionel Messi. Hal ini tidak terlepas dari keahlian dribelnya yang dianggap di atas rata-rata untuk pemain seusianya.
Dapatkan berita menarik lainnya di mureks.co.id.
1. Putra Kelahiran Liverpool yang Memilih Bergabung dengan Akademi Manchester United
Lacey, yang lahir di Liverpool pada 14 April 2007, berasal dari keluarga pencinta sepak bola. Ayahnya pernah berlatih di akademi Liverpool pada era Ian Rush dan Kenny Dalglish, sementara kedua kakaknya, Paddy Lacey dan Luis Lacey, juga meniti karier di sepak bola. Paddy sempat di akademi Liverpool sebelum bermain untuk Accrington Stanley, sedangkan Luis di akademi MU sebelum ke Macclesfield FC.
Di antara ketiga bersaudara, bakat Shea dianggap paling menonjol. Kakaknya, Paddy Lacey, mengungkapkan bahwa Shea telah menunjukkan kehebatannya sejak usia tiga tahun. “Adik keduanya itu telah menunjukkan bakatnya sejak bermain sepak bola di halaman rumah saat berusia 3 tahun. Ia mengatakan Shea sudah bisa melakukan trik dribel seperti Ronaldinho,” kata Paddy, dilansir dari Goal. Paddy yakin Shea memiliki potensi untuk menjadi pemain hebat, bahkan melampaui dirinya dan Luis.
2. Memilih Akademi Manchester United daripada Liverpool atau Everton
Meski berstatus ‘Scouser’ atau putra asli Liverpool, Shea Lacey justru memilih akademi Manchester United untuk mengembangkan kariernya. Paddy Lacey menjelaskan bahwa adiknya memang pernah berlatih dengan beberapa klub besar seperti Liverpool, Everton, Blackburn Rovers, dan Manchester City. Namun, sang ayah memutuskan untuk memilih akademi Manchester United. “Ayahnya memilih akademi Manchester United yang diyakini tempat terbaik untuk memoles bakat sepak bola Shea terutama skill dribel,” ujar Paddy.
Paddy juga menceritakan tantangan yang dihadapi Shea di awal kariernya. “Beberapa pelatih sering memarahi Shea karena terlalu sering melakukan dribel dan tidak mengoper ke rekan setim,” kenang Paddy. Namun, sang ayah berpandangan bahwa Shea sebaiknya fokus mengembangkan kemampuan dribelnya, dan Manchester United dianggap memiliki sistem akademi yang mendukung bakat tersebut.
3. Menandatangani Kontrak Profesional Pertamanya di MU saat Berusia 17 Tahun
Perjalanan Shea Lacey di akademi Manchester United cukup impresif. Ia mencatatkan 5 gol dan assist dari 19 pertandingan bersama tim MU U-18 sepanjang musim 2022/2023 dan 2023/2024. Meskipun sempat absen karena cedera, penampilannya selalu memukau setelah pulih, salah satunya saat mencetak dua gol dan satu assist dalam kemenangan 5-1 MU U-18 atas Newcastle United U-18 pada 30 September 2023.
Tepat setelah ulang tahunnya yang ke-17 pada April 2024, Shea Lacey menandatangani kontrak profesional pertamanya dengan Manchester United. Ia memilih agensi talenta Triple S Sports, yang juga menaungi nama-nama besar seperti Wayne Rooney dan Harry Maguire, untuk mengelola urusan administrasi dan negosiasi kontraknya. Bahkan, Rooney sendiri memuji bakat Lacey dengan menyebutnya “brilian”.
4. Kemampuan Dribel Menjadi Kelebihan Utamanya sebagai Penyerang Sayap
Sebagai penyerang sayap berkaki kidal, kemampuan dribel menjadi keunggulan utama Shea Lacey. Paddy Lacey mengungkapkan kekagumannya. “Adiknya ketika berusia 12 tahun sulit ditekel lawan berkat kemampuan dribel dan kecepatannya,” kata Paddy. Ia menambahkan, “Shea dapat melewati bek-bek lawan, melakukan trik dribel, dan tahu memenangkan pelanggaran.”
Meski demikian, Paddy juga menyoroti area yang perlu ditingkatkan oleh adiknya. “Adiknya yang terlalu terpaku dengan kemampuan dribel dan kurang mengeksplorasi aspek lain, seperti menyundul bola,” jelasnya. Selain itu, fisik Shea masih dianggap terlalu lemah untuk berduel dengan bek-bek Premier League yang tangguh. Meskipun kerap dibandingkan dengan Lionel Messi dan Eden Hazard oleh media dan penggemar, Shea Lacey sendiri mengaku mengidolakan Messi sejak kecil, namun merasa gaya bermainnya lebih mirip dengan bintang Manchester City, Phil Foden.
5. Diundang Latihan Timnas Inggris Senior dan Debut di EPL bersama Tim Utama MU
Bakat Shea Lacey tidak hanya menarik perhatian di level klub, tetapi juga di kancah internasional. Pelatih Timnas Inggris, Thomas Tuchel, mengundang Lacey untuk mengikuti sesi latihan tim senior pada Oktober 2025. Ini terjadi bahkan sebelum Lacey melakoni debut di tim utama Manchester United, menunjukkan potensi besar yang dimilikinya. Bersama dua pemain muda lainnya, Lakyle Samuel dan Harrison Murray-Campbell, Lacey berkesempatan berlatih dengan bintang-bintang The Three Lions seperti Harry Kane, Phil Foden, dan Jude Bellingham.
Di level klub, pelatih Ruben Amorim juga telah memanggil Lacey dan Jack Fletcher ke tim senior MU menjelang laga Premier League kontra Everton pada 24 November 2025, meskipun saat itu ia hanya masuk daftar pemain cadangan. Debutnya akhirnya terwujud pada 21 Desember 2025 melawan Aston Villa.
Dengan kepergian beberapa bintang Manchester United asal Afrika yang akan mengikuti Piala Afrika (AFCON) 2025, seperti Bryan Mbeumo dan Amad Diallo, serta cedera yang menimpa sejumlah pemain senior, kesempatan bagi Shea Lacey untuk unjuk gigi di tim utama MU semakin terbuka lebar. Kemampuan dribel, insting menyerang, dan kecepatannya dinilai sangat menjanjikan untuk proyek jangka panjang Manchester United.






