Rumor kepindahan Jay Idzes ke dua klub raksasa kota Milan, AC Milan dan Inter Milan, dengan estimasi gaji fantastis mencapai Rp 40 miliar, bukanlah sekadar spekulasi. Perjalanan karier bek jangkung bertinggi 191 cm ini menjadi cerminan kerja keras dan evolusi taktis yang konsisten di kancah sepak bola Eropa. Bagaimana Jay Idzes, yang juga berpaspor Indonesia, mampu berkembang dari akademi Belanda hingga kini mengetuk pintu San Siro? Berikut napak tilas perjalanannya yang dirangkum pada Sabtu, 27 Desember 2025.
1. Akar Karier di Eindhoven: Fondasi Sepak Bola Belanda
Perjalanan Jay Idzes di dunia sepak bola profesional bermula di Eindhoven, sebuah kota yang diakui sebagai salah satu pusat pembinaan talenta di Belanda. Ia mengasah kemampuannya di akademi PSV Eindhoven, sebelum kemudian memulai karier profesionalnya bersama FC Eindhoven yang berkompetisi di Eerste Divisie.
Pantau terus artikel terbaru dan terupdate hanya di mureks.co.id!
Pada fase awal ini, Idzes berhasil membangun fondasi krusial sebagai seorang bek modern. Ketenangan dalam menguasai bola, kecerdasan dalam menentukan posisi, serta keberanian untuk membangun serangan dari lini belakang menjadi ciri khas yang melekat padanya, mencerminkan gaya bermain bek-bek Belanda.
2. Mapan Bersama Go Ahead Eagles (2020-2023)
Nama Jay Idzes mulai menarik perhatian publik Eredivisie ketika ia membela Go Ahead Eagles. Selama periode 2020 hingga 2023, Idzes menjelma menjadi pilar penting di jantung pertahanan tim asal Deventer tersebut, berkontribusi besar dalam menjaga klub tetap kompetitif di kasta tertinggi Liga Belanda.
Masa di Go Ahead Eagles menjadi titik kematangan Idzes, baik secara fisik maupun mental. Ia terbiasa menghadapi penyerang-penyerang papan atas Eredivisie setiap pekannya, mengasah kemampuan adaptasi dan ketangguhannya.
3. Belajar Seni Bertahan Italia di Venezia (2023-2024)
Langkah signifikan dalam karier Idzes terjadi saat ia memutuskan hijrah ke Italia dan bergabung dengan Venezia pada musim 2023-2024. Bermain di Serie B dan kemudian mencicipi atmosfer Serie A, ia mulai beradaptasi dengan sistem tiga bek sejajar serta pendekatan bertahan yang lebih taktis, khas sepak bola Italia.
Pengalaman ini secara signifikan memperkaya dimensi permainannya, membuat namanya mulai diperhitungkan dan masuk dalam radar klub-klub besar di Italia.
4. Matang di Sassuolo dan Jalan ke San Siro
Kepindahan ke Sassuolo pada musim panas 2025 menandai titik balik krusial dalam karier Jay Idzes. Di klub berjuluk I Neroverdi ini, Idzes tidak lagi dipandang sebagai pemain pendatang, melainkan telah menjelma menjadi figur penting di lini belakang tim.
Per akhir Desember 2025, namanya santer dikaitkan dengan dua raksasa kota Milan: AC Milan di bawah asuhan Massimiliano Allegri dan Inter Milan yang dilatih Cristian Chivu. Dengan nilai pasar yang kini mencapai Rp 173 miliar, hal ini menjadi penegasan kuat bahwa Jay Idzes telah berevolusi menjadi salah satu bek papan atas di Serie A.
Dari Eindhoven hingga potensi melangkah ke San Siro, perjalanan karier Jay Idzes menjadi bukti nyata bahwa pemain berpaspor Indonesia memiliki kapasitas untuk bersaing di level elite sepak bola Eropa.






