Sekretaris Jenderal Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD RI), Mohammad Iqbal, memimpin acara penghormatan dan pelepasan bagi sejumlah mantan pimpinan serta pejabat senior Sekretariat Jenderal DPD RI yang memasuki masa purna bakti. Acara berlangsung khidmat di Gedung DPD RI, Jakarta, pada Senin, 22 Desember 2025, sebagai bentuk apresiasi atas dedikasi puluhan tahun mereka.
Sejumlah mantan Sekretaris Jenderal DPD RI yang dilepas dalam kesempatan tersebut antara lain Reydonnyzar Moenek, Adam Bachtiar, dan Rahman Hadi. Ketiganya kini menjabat sebagai analis kebijakan dan analis legislatif ahli utama. Turut pula dilepas Andi Erham, Kepala Pusat Perancangan dan Kajian Kebijakan Hukum, serta sejumlah pejabat dan pegawai lainnya.
Simak artikel informatif lainnya hanya di mureks.co.id.
Dalam sambutannya, Mohammad Iqbal menyampaikan penghargaan atas dedikasi dan kepemimpinan para purnabakti yang dinilainya menjadi fondasi kuat bagi institusi. “Terima kasih dan penghormatan setinggi-tingginya kepada Bapak dan Ibu semua. Apa yang telah dibangun selama ini bukan hal ringan, tetapi penuh pengorbanan dan ketulusan,” kata Iqbal di Jakarta.
Iqbal menegaskan, capaian yang diraih Sekretariat Jenderal DPD RI saat ini tidak terlepas dari kerja keras para pendahulu. Menurutnya, legacy yang ditinggalkan menjadi pijakan penting bagi generasi penerus untuk terus menjaga profesionalisme dan integritas lembaga.
Selain nama-nama tersebut, sejumlah pejabat lain yang turut memasuki masa purna bakti di antaranya Denny Swandani (Kepala Bagian Kearsipan, Perpustakaan, dan Penerbitan) dan Gino (Kepala Kantor DPD RI Provinsi Lampung). Beberapa kepala subbagian juga dilepas, yakni Ahmad Buchori, Gusmiral Maiza, Eka Wahyuningdiah, Dadang Kamaluddin, dan Tenten Cindewangi.
Iqbal menyebut tradisi pelepasan purnabakti bukan sekadar seremoni, melainkan ruang untuk merawat kebersamaan dan rasa hormat antargenerasi. “Jabatan boleh berakhir, tetapi persaudaraan dan semangat kebersamaan harus tetap terjaga,” jelasnya.
Ia juga menyinggung beberapa capaian Sekretariat Jenderal DPD RI, seperti peringkat ke-9 dalam Anugerah Keterbukaan Informasi Publik 2025, nilai tinggi indeks reformasi hukum, serta penilaian integritas dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Iqbal menegaskan, capaian tersebut merupakan hasil kerja kolektif lintas generasi.
Sementara itu, Reydonnyzar Moenek mengaku terharu atas penghormatan yang diberikan. Ia menyebut acara pelepasan ini sebagai momen berkesan yang menunjukkan kuatnya ikatan kekeluargaan di lingkungan Sekretariat Jenderal DPD RI.
Acara ditutup dengan doa bersama dan prosesi barisan kehormatan dari para pegawai aktif. Mereka mengantar para purnabakti meninggalkan gedung, menjadi simbol peralihan menuju babak baru kehidupan setelah masa pengabdian.

