Rusia pada Selasa (30/12) mengumumkan telah memindahkan rudal hipersonik berkemampuan nuklir Oreshnik ke wilayah Belarus. Langkah strategis ini berpotensi mempercepat jangkauan serangan rudal nuklir Rusia ke target-target di Eropa, mengingat Belarus berbatasan langsung dengan sejumlah negara anggota NATO seperti Polandia, Lituania, dan Latvia.
Kementerian Pertahanan Rusia merilis sebuah video yang menunjukkan rudal Oreshnik telah mulai beroperasi di Belarus. Penempatan ini menjadi sorotan global karena Presiden Rusia Vladimir Putin, seperti dikutip dari The Guardian, mengklaim bahwa senjata-senjata tersebut “mustahil untuk dicegat karena kecepatan rudalnya konon lebih dari 10 kali kecepatan suara.”
Dapatkan berita menarik lainnya di mureks.co.id.
Rudal jarak menengah Oreshnik memiliki jangkauan sekitar 5.500 kilometer. Dengan jangkauan tersebut, rudal ini mampu menyerang target di seluruh wilayah Eropa atau bahkan pantai barat Amerika Serikat jika diluncurkan dari Rusia. Penempatan di Belarus secara signifikan mengurangi waktu tempuh menuju target-target di Eropa.
Video yang dirilis oleh kementerian pertahanan Rusia dan Belarus pada hari yang sama tidak merinci lokasi spesifik penempatan sistem rudal tersebut di Belarus. Namun, tayangan tersebut memperlihatkan rudal diangkut ke dalam hutan dan disamarkan dengan jaring.
Kementerian Pertahanan Belarus membenarkan operasi ini, menyatakan, “Divisi rudal Oreshnik mulai melaksanakan tugas tempur di wilayah-wilayah yang telah ditentukan di negara itu.” Penempatan ini menambah ketegangan geopolitik di kawasan Eropa Timur.






