Tren

Romo Mudji Sutrisno Wafat, Menag Nasaruddin Umar: “Selamat Jalan Sahabat Dialog Lintas Iman”

Menteri Agama Republik Indonesia, Nasaruddin Umar, menyampaikan duka mendalam atas berpulangnya rohaniwan dan budayawan terkemuka, Romo Franciscus Xaverius Mudji Sutrisno SJ. Romo Mudji, yang dikenal aktif dalam isu kemanusiaan dan dialog lintas iman, wafat pada Senin, 29 Desember 2025.

“Kami berduka mendengar kabar Romo Mudji wafat. Selamat jalan sahabat dialog lintas iman,” ujar Menag Nasaruddin Umar di Jakarta, Senin (29/12), sebagaimana dikutip dari situs web resmi Kementerian Agama RI.

Simak artikel informatif lainnya hanya di mureks.co.id.

Menag Nasaruddin Umar mengenang berbagai pertemuannya dengan Romo Mudji dalam forum dialog antaragama. Keduanya sering berdiskusi dan mempromosikan nilai-nilai toleransi serta perdamaian.

Mengenang Sosok Romo Mudji: Budayawan dan Pendidik

“Saya mengenal Romo Mudji sebagai figur yang sangat menghargai nilai-nilai kebudayaan dalam beragama. Romo Mudji sering memberikan perspektif seni dan estetika dalam nilai spiritual, dan itu sejalan dengan keberagamaan yang inklusif dan moderat,” tutur Menag.

Sebelum wafat, Romo Mudji Sutrisno sempat hadir sebagai narasumber pada Seminar Natal Nasional 2024. Acara yang diselenggarakan di Auditorium HM Rasjidi, Kementerian Agama, Jakarta, pada 19 Desember 2024 itu mengangkat tema “Gereja Berjalan Bersama Negara: Semakin Beriman, Humanis, dan Ekologis.” Seminar tersebut dibuka langsung oleh Menteri Agama Nasaruddin Umar, di mana Romo Mudji memberikan perspektif mengenai humanisme dan ekologi dalam konteks keagamaan di Indonesia.

Kementerian Agama RI juga secara resmi menyampaikan ucapan duka melalui akun Instagram @kemenag_ri pada hari yang sama. “Keluarga Besar Kementerian Agama Republik Indonesia menyampaikan rasa duka yang mendalam atas berpulangnya seorang budayawan sekaligus rohaniwan Katolik yang berdedikasi tinggi, P. Franciscus Xaverius Mudji Sutrisno.”

Dalam pernyataan tersebut, Romo Mudji disebut sebagai pengajar di Sekolah Tinggi Filsafat (STF) Driyarkara yang telah memberikan kontribusi besar dalam membina kerukunan umat beragama dan pengabdian tulus bagi bangsa. “Semoga amal ibadah dan dedikasi almarhum dalam membina kerukunan umat beragama serta pengabdiannya bagi bangsa diterima di sisi Tuhan Yang Maha Esa.”

“Selamat jalan, Romo Mudji. Warisan pemikiran dan semangat kerukunanmu akan selalu abadi di hati kami,” tutup pernyataan Kemenag.

Jadwal Persemayaman dan Pemakaman

Jenazah Romo Mudji Sutrisno saat ini disemayamkan di Kolese Kanisius Jakarta hingga Selasa, 30 Desember 2025. Menurut informasi dari Pena Katolik, jenazahnya akan dimakamkan di Taman Maria Ratu Damai, Girisonta, pada Rabu, 31 Desember 2025.

Misa Requiem untuk Romo Mudji akan diadakan pada tanggal 29 dan 30 Desember 2025 pukul 19.00 WIB di Kapel Kolese Kanisius, Jakarta. Jenazah akan diberangkatkan menuju Girisonta pada 30 Desember 2025 pukul 21.00 WIB.

Profil Singkat Romo Mudji Sutrisno

Romo Mudji Sutrisno dikenal luas sebagai rohaniwan Katolik, filsuf, dan budayawan terkemuka di Indonesia. Ia lahir di Solo, 12 Agustus, 71 tahun yang lalu.

Kepeduliannya terhadap persoalan bangsa sempat membawanya ke ranah praktis sebagai Anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU) periode 2001-2003. Namun, kecintaannya pada dunia literasi dan pendidikan membuatnya memilih mengundurkan diri demi fokus mengajar.

Selain itu, Romo Mudji juga pernah terlibat dalam Komisi Kebenaran dan Persahabatan (2005-2006) serta menjadi tim penilai Penghargaan Kebudayaan Presiden RI. Ia dikenal sebagai sosok yang cerdas, kritis, namun tetap hangat. Melalui keterlibatannya dalam Borobudur Writers & Cultural Festival dan berbagai media massa, Romo Mudji konsisten mengawal nalar budaya dan kemanusiaan di Indonesia.

Mureks