Tren

Pramono Anung Wibowo Tegaskan: Galian Pipa PAM Jaya Harus Tuntas Bertahap, Hindari Macet!

Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung Wibowo menginstruksikan Perumda Air Minum (PAM) Jaya untuk tidak melakukan penggalian pipa air bersih secara serampangan di berbagai lokasi. Instruksi ini disampaikan untuk mencegah kemacetan lalu lintas yang parah di Ibu Kota.

Pramono menegaskan bahwa setiap proyek penggalian harus diselesaikan secara bertahap, satu lokasi tuntas terlebih dahulu sebelum berpindah ke titik lainnya. “Saya sudah minta kepada PAM Jaya untuk penanganannya jangan seperti yang dulu, digali kemudian dibiarkan. Yang ini harus digali, diselesaikan, baru pindah ke tempat yang lain,” kata Pramono saat ditemui di Jakarta Utara pada Senin (29/12).

Pantau terus artikel terbaru dan terupdate hanya di mureks.co.id!

Instruksi ini muncul seiring dengan target ambisius PAM Jaya untuk mencapai cakupan penyediaan air bersih 100 persen di Jakarta. Saat ini, cakupan air bersih di Jakarta telah mencapai 80 persen.

Untuk mengejar target 100 persen cakupan air bersih pada tahun 2029, PAM Jaya dipastikan akan melakukan penggalian di sejumlah wilayah, terutama di Jakarta Utara. Oleh karena itu, penanganan proyek ini diharapkan tidak menimbulkan kepadatan lalu lintas. “Jadi untuk itu saya secara khusus sudah memesankan kepada Dirut PAM Jaya karena memang harapannya di tahun 2029 sudah bisa 100 persen di Jakarta ini,” ujar Pramono.

Sebelumnya, Direktur Utama PAM Jaya Arief Nasrudin mengungkapkan rencana pemasangan pipa baru sepanjang 1.000 kilometer pada tahun 2026. Arief pun telah menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat atas potensi kemacetan yang mungkin timbul akibat proyek tersebut.

Menurut Arief, pemasangan pipa akan difokuskan di berbagai wilayah, dengan prioritas utama di kawasan Jakarta Timur dan Jakarta Utara. “Fokus kita nanti akan banyak di masih di timur Jakarta, utara Jakarta, masuk sedikit ke selatan sudah mulai kita lakukan perbanyakan sumber airnya juga koneksinya sudah sampai di Deplu. Kita sudah di Pondok Pinang kita bikin sedikit agak traffic,” jelas Arief.

Sementara itu, untuk wilayah Jakarta Barat, pembangunan masih menunggu kesiapan sumber air dari Kementerian Pekerjaan Umum (PU), termasuk terkait Bendungan Karian di Banten. Meski demikian, PAM Jaya telah menyiapkan beberapa jalur alternatif pipa agar proyek tetap dapat berjalan pada tahun 2026.

Mureks