Manchester City menunjukkan performa yang semakin matang di Liga Inggris musim ini, sebuah peningkatan yang menurut manajer Pep Guardiola tak lepas dari peran Piala Dunia Antarklub 2025. Ajang yang digelar pada pertengahan tahun lalu itu disebut telah membangun kebersamaan dan soliditas skuad The Citizens.
Hingga Selasa, 30 Desember 2025, Manchester City mencatatkan delapan kemenangan beruntun di Liga Inggris. Tren positif ini membawa mereka bersaing ketat di papan atas, menempati peringkat kedua dengan 40 poin, hanya terpaut dua angka dari Arsenal yang berada di puncak klasemen.
Klik mureks.co.id untuk tahu artikel menarik lainnya!
Performa apik ini menjadi modal penting bagi Manchester Biru yang bertekad merebut kembali gelar juara Liga Inggris. Musim lalu, mereka harus puas finis di urutan ketiga, di bawah Liverpool sebagai juara dan Arsenal sebagai runner-up.
Piala Dunia Antarklub 2025: Pembentuk Karakter Tim
Guardiola mengungkapkan bahwa persiapan timnya untuk musim ini jauh lebih baik dibandingkan musim sebelumnya. Ia secara spesifik menyoroti Piala Dunia Antarklub 2025, yang berlangsung dari 1 Juni hingga 13 Juli 2025, sebagai faktor kunci.
Meskipun Manchester City harus tersingkir lebih awal di babak 16 besar oleh Al Hilal, pengalaman di turnamen yang diselenggarakan di Amerika Serikat tersebut justru mempererat ikatan antar pemain. Kebersamaan yang terbangun di sana dinilai membuat tim semakin solid.
Manajer asal Spanyol itu bahkan sempat mempertimbangkan untuk memperpanjang masa latihan di Amerika Serikat setelah timnya tersingkir. Namun, keputusan tersebut akhirnya tidak diambil setelah berdiskusi dengan staf kepelatihannya.
“Saat kami disingkirkan Al-Hilal, masalahnya buka karena tidak memenangkan Piala Dunia Antarklub – melainkan karena kami bermain sangat bagus di sana. Itu bukan liburan. Saya jadi bimbang karena kami bermain bagus di sana,” ujar Guardiola, seperti dikutip dari One Football.
Guardiola menambahkan, masa di Amerika Serikat sangat produktif. “Latihan berjalan baik, para pemain di Boca Raton, di depan pantai, semua orang senang, kami sering makan malam bersama, banyak berdiskusi tentang apa yang akan terjadi musim ini. Dan kami ingin memperpanjang masa tinggal di sana,” jelasnya.
