JAKARTA – PT Pertamina (Persero) mengambil langkah cepat dalam mendukung kesehatan masyarakat terdampak bencana di Sumatra, khususnya Aceh Tamiang. Perusahaan energi pelat merah ini telah berhasil memulihkan 12 sumur warga, memperbaiki fasilitas sanitasi air di sejumlah pusat layanan kesehatan, serta sedang dalam proses pengeboran tiga sumur bor baru di wilayah tersebut.
Wakil Presiden Komunikasi Korporat Pertamina, Muhammad Baron, menegaskan bahwa ketersediaan air bersih menjadi prioritas utama. “Sampai saat ini masih banyak warga yang kesulitan memperoleh air layak konsumsi untuk kebutuhan dasar sehari-hari, sehingga kami secara bertahap juga melakukan pengaktifan kembali sumur warga, agar akses air bersih mudah dijangkau,” jelas Baron pada Sabtu (27/12/2025).
Pantau terus artikel terbaru dan terupdate hanya di mureks.co.id!
Program sanitasi air ini merupakan bagian integral dari Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) Pertamina. Selain mengirimkan pasokan air bersih secara periodik selama fase transisi darurat, Pertamina juga berfokus pada pemulihan sumber air bersih dan perbaikan sanitasi di area pascabencana.
Hingga Jumat (26/12/2025), Pertamina, bekerja sama dengan Wanadri dan TNI, telah berhasil mereaktivasi 12 sumur yang tersebar di berbagai lokasi di Kabupaten Aceh Tamiang. Sumur-sumur tersebut meliputi satu sumur di Posko Pertamina Peduli Kantor Disdukcapil Aceh Tamiang, dua sumur di Desa Seumadam, dua sumur di Desa Kejuruan Muda, satu sumur di Karang Baru, tiga sumur di Desa Babo, satu sumur di Desa Bandar Pusaka, dan dua sumur di Kota Kualasimpang.
Selain itu, perbaikan fasilitas sanitasi air juga dilakukan di beberapa pusat layanan kesehatan vital, seperti RSUD Aceh Tamiang, Puskesmas Bandar Pusaka, Puskesmas Tamiang Hulu, dan Puskesmas Rantau.
Aceh Tamiang diketahui menjadi salah satu wilayah yang terdampak cukup parah, dengan persoalan air bersih sebagai kebutuhan mendasar yang serius. Menyadari kondisi ini, Pertamina segera mengerahkan bantuan pasokan air bersih dari Medan. Sejak 4 Desember 2025, total air bersih yang telah dipasok Pertamina ke Aceh Tamiang mencapai 1,4 juta liter, yang diangkut menggunakan 191 mobil tangki. Upaya serupa juga dilakukan di Lhokseumawe, di mana Pertamina telah membantu penyediaan air bersih di 100 titik.
Relawan Pertamina Peduli, Neni Herawati, yang juga menjabat sebagai Technical Planning Manager JOB Pertamina-Medco Simenggaris Subholding Upstream Pertamina, menjelaskan bahwa program sanitasi ini terlaksana berkat koordinasi intensif dengan Dinas Kesehatan Aceh Tamiang. “Strategi pengiriman air bersih dan reaktivasi sumur, serta pembuatan sumur bor kami lakukan secara bersama-sama agar akses air bersih tidak terputus, dan menjangkau lebih banyak masyarakat,” ujar Neni.
Kepala Dinas Kesehatan Aceh Tamiang, dr. Mustakim, M.Kes., Sp.DLP, mengapresiasi bantuan tersebut. “Masyarakat di sini benar-benar kesulitan air minum. Banyak yang selama ini bertahan hidup dengan menggunakan air hujan atau menyaring air genangan seadanya. Sepanjang proses pengisian air bersih, warga terus mendoakan dan berterima kasih kepada semua pihak, Pertamina, Wanadri dan seluruh relawan,” pungkas dr. Mustakim.
Sebagai perusahaan pemimpin di bidang transisi energi, Pertamina berkomitmen mendukung target Net Zero Emission 2060 dan terus mendorong program yang berdampak langsung pada pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs). Seluruh upaya ini sejalan dengan transformasi Pertamina yang berorientasi pada tata kelola, pelayanan publik, keberlanjutan usaha dan lingkungan, dengan menerapkan prinsip-prinsip Environmental, Social & Governance (ESG) di seluruh lini bisnis dan operasi perusahaan.






