JAKARTA – Pasar sepeda motor nasional menunjukkan stabilitas yang signifikan, bahkan diproyeksikan mengalami peningkatan penjualan pada tahun 2025. Kondisi ini berbanding terbalik dengan sektor penjualan mobil yang justru mengalami penurunan drastis, mencapai level terendah sejak pandemi COVID-19.
PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM) menganalisis fenomena ini sebagai dampak dari gejolak ekonomi yang mendorong perubahan preferensi konsumen. Masyarakat cenderung beralih dari pembelian mobil ke sepeda motor sebagai alternatif yang lebih terjangkau.
Dapatkan berita menarik lainnya di mureks.co.id.
Rifki Maulana, Manager Public Relations, YRA & Community PT YIMM, mengungkapkan asumsinya terkait pergeseran ini. “Bisa jadi, ini baru asumsi ya. Kita kan mendorong premium kategori. Bisa jadi dengan kondisi roda empat turun, mereka beralih ke roda dua,” ujar Rifki saat ditemui di Senayan, Jakarta Pusat, pada Senin (22/12/2025).
Ia menambahkan bahwa detail mengenai persentase peralihan dan karakter konsumen masih memerlukan studi lebih lanjut. “Tapi berapa persen dan bagaimana karakter konsumennya, saya belum tahu. Jadi kondisinya seperti itu. Mungkin mencari alternatif lain (yang lebih murah) lebih tepatnya,” lanjut Rifki.
Penjualan Motor Capai Angka Tertinggi
Data dari Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI) menunjukkan bahwa penjualan motor di pasar domestik selama periode Januari hingga November 2025 telah mencapai 5,95 juta unit. Angka ini menandai kenaikan tipis sebesar 0,35 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Dengan tren positif ini, penjualan motor di Indonesia diperkirakan akan menyentuh angka 6,5 juta unit hingga akhir tahun 2025. Jika proyeksi ini terealisasi, maka ini akan menjadi rekor penjualan tertinggi sejak pandemi melanda lima tahun lalu.
Pasar Mobil Terpuruk
Di sisi lain, Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) mencatat kondisi yang kontras di pasar mobil. Penjualan mobil di Indonesia selama Januari-November 2025 hanya mencapai 710 ribu unit.
Angka tersebut menunjukkan penurunan signifikan sebesar 9,5 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Proyeksi Gaikindo untuk penjualan mobil sepanjang tahun 2025 hanya sekitar 780 ribu unit, jauh di bawah capaian tahun 2024 yang mencapai 865 ribu unit. Ini menjadikan tahun 2025 sebagai periode penjualan mobil terendah sejak pandemi.






