Penjualan mobil baru di Indonesia sepanjang tahun 2025 menunjukkan tren lesu yang signifikan, sementara pasar sepeda motor justru terlihat stabil bahkan sedikit meningkat. Fenomena ini dianalisis oleh Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM) sebagai dampak dari kondisi ekonomi negara yang bergejolak, mendorong masyarakat untuk mengubah pilihan kendaraan.
Menurut pabrikan berlogo garpu tala tersebut, melemahnya daya beli masyarakat membuat opsi membeli motor baru menjadi lebih ramah di kantong. Hal ini memungkinkan konsumen tetap memiliki kendaraan anyar tanpa mengganggu tabungan secara drastis.
Simak artikel informatif lainnya hanya di mureks.co.id.
Rifki Maulana, Manager Public Relation, YRA & Community YIMM, mengungkapkan bahwa ada kemungkinan terjadi pergeseran preferensi. “Bisa jadi ini baru asumsi ya, kita kan mendorong premium kategori. Bisa jadi dengan kondisi roda empat turun, mereka beralih ke roda dua,” kata Rifki pada Jumat, 26 Desember 2025.
Meski demikian, Rifki mengakui bahwa data spesifik mengenai persentase dan karakter konsumen yang beralih masih belum tersedia. “Tapi berapa persen dan bagaimana karakter konsumennya, saya belum tahu. Jadi kondisinya seperti itu,” tambahnya. Ia berharap industri otomotif dapat segera pulih, sehingga tidak hanya pasar motor yang bergairah, tetapi juga penjualan mobil dapat kembali bertumbuh di tahun depan.
“Mungkin mencari alternatif lain (yang lebih murah) lebih tepatnya,” tegas Rifki, menggarisbawahi alasan utama di balik pergeseran tersebut.
Data Penjualan Kendaraan Roda Dua dan Roda Empat
Data Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI) menunjukkan pengiriman motor baru dari pabrik ke diler (wholesales) pada periode Januari hingga November 2025 mencapai 5.950.844 unit. Angka ini sedikit melampaui total penjualan tahun lalu yang sebesar 5.929.830 unit, dengan selisih kenaikan sekitar 0,35 persen.
Dengan rata-rata wholesales motor baru sekitar 500 ribu unit per bulan, target AISI untuk mencapai 6,4 juta hingga 6,5 juta unit hingga akhir tahun 2025 berpotensi tercapai.
Di sisi lain, penjualan mobil baru mengalami kontraksi yang cukup besar, berada pada level terendah sejak pandemi Covid-19. Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), wholesales kendaraan roda empat anyar pada Januari hingga November 2025 baru mencapai 710.084 unit.
Angka tersebut terkoreksi 9,6 persen bila dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2024, di mana penjualan mencapai 785.917 unit. Sementara itu, secara retail sales, penjualan mobil baru sejak awal tahun membukukan 739.977 unit, mengalami penurunan 8,4 persen dari 807.586 unit pada tahun 2024.






