BYD, pabrikan otomotif asal Cina, meluncurkan jaringan pengisian daya terbarunya yang diberi nama Super e-Platform. Teknologi ini diklaim mampu mengisi daya mobil listrik jauh lebih cepat dibandingkan Supercharger milik Tesla, sekaligus menjawab tantangan utama dalam pengembangan pasar kendaraan listrik.
Dengan Super e-Platform, BYD menawarkan kemampuan pengisian daya hingga 1.000 kilowatt (kW). Angka ini dua kali lipat lebih tinggi dari Supercharger Tesla yang hanya mencapai 500 kW. Keunggulan ini memungkinkan mobil listrik BYD untuk menempuh jarak hingga 400 kilometer hanya dengan pengisian daya selama lima menit.
Klik mureks.co.id untuk tahu artikel menarik lainnya!
CEO BYD, Wang Chuanfu, menegaskan komitmen perusahaannya dalam mengatasi kekhawatiran pengguna terkait durasi pengisian daya. “Untuk mengatasi kekhawatiran pengguna, kami telah menjawabnya dengan membuat pengisian daya EV sesingkat waktu pembelian bahan bakar kendaraan bensin,” ungkap Wang Chuanfu, seperti dilansir Reuters beberapa waktu lalu.
Namun, teknologi pengisian daya ultra cepat ini belum dapat dinikmati oleh seluruh model BYD. Saat ini, hanya model tertentu seperti Han L dan Tang L yang kompatibel dengan Super e-Platform.
Di Cina, BYD berencana membangun setidaknya 4.000 fasilitas pengisian daya ultra cepat. Meski demikian, perusahaan belum mengungkapkan besaran investasi yang digelontorkan untuk proyek ambisius ini. Sebagian besar pemilik kendaraan BYD di Cina saat ini masih mengandalkan fasilitas pengisian daya dari pihak ketiga.
Sementara itu, di Indonesia, BYD juga gencar menyediakan fasilitas pengisian daya di setiap diler mereka untuk melayani pelanggan. Langkah ini dinilai krusial mengingat peningkatan signifikan penjualan mobil listrik BYD di Tanah Air.
Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), penjualan ritel BYD di Indonesia mencapai 39.389 unit sepanjang Januari hingga November 2025. Angka ini melonjak 237,1 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang hanya mencatatkan 11.654 unit. Dengan pencapaian tersebut, BYD kini menempati posisi keenam sebagai pabrikan mobil terbesar di Indonesia, menguasai 5,3 persen dari total penjualan kendaraan nasional.






