Otomotif

Cara Ubah Motor Trail Jadi Supermoto: Kunci Utama Ada pada Penggantian Roda

Advertisement

Modifikasi motor trail menjadi supermoto ternyata tidak serumit yang dibayangkan. Kunci utama dari ubahan ini terletak pada sektor roda, yakni penggantian velg dan ban dari ukuran standar agar sesuai dengan karakter supermoto sesungguhnya.

Fokus Utama pada Wheel Set

Aldo Avega, pemilik bengkel khusus trail dan supermoto Ghoib Garage, menjelaskan bahwa ciri khas utama dari modifikasi supermoto terletak pada wheel set yang lebih kecil dari ukuran standar motor trail. Hal ini diungkapkannya kepada kumparan di Pondok Rangon, Jakarta Timur, belum lama ini.

Klik mureks.co.id untuk tahu artikel menarik lainnya!

“Hal dasar banget agar dibilang sebagai supermoto sih itu ganti bagian wheel set ya, yaitu pelek dan ban. Motor trail dari diler itu pakai velg 21 inci (depan) serta 18 inci (belakang),” kata Aldo.

Ia menambahkan, untuk dapat disebut sebagai supermoto, pemilik motor wajib mengganti kedua velg tersebut menjadi ukuran 17 inci. Selain itu, ban pacul juga harus diganti dengan ban yang dirancang untuk kontur jalan aspal.

“Ukuran proporsional di tren supermoto saat ini itu velg 17 inci lebar 330 mm. Kalau ukuran ban depan itu 120/70, kemudian ban belakang bervariasi bisa 150/60, 140/70, atau 160/60,” terang Aldo.

Menurut Aldo, jika pemilik motor tetap memakai ukuran velg standar dan hanya mengganti ban aspal, maka motor tersebut belum bisa dinamai supermoto. Di benua Eropa, tempat asalnya, supermoto memang memiliki identitas kuat dengan penggunaan velg ukuran 17 inci.

Estimasi Biaya dan Kemudahan Modifikasi

Bagi pemilik motor yang ingin melakukan modifikasi supermoto, Aldo menyebutkan bahwa biaya yang perlu disiapkan untuk mengganti wheel set berkisar mulai dari Rp 3 jutaan. Dengan penggantian velg dan ban saja, motor trail sudah bisa disebut supermoto.

Advertisement

“Harga wheel set bervariasi. Di bengkel kami paket paling murah itu Rp 3,3 juta sudah tinggal pakai. Jadi, memang benar dikatakan supermoto kalau menggunakan velg ukuran 17 inci,” sambungnya.

Aldo juga mengungkapkan bahwa modifikasi supermoto saat ini jauh lebih mudah dilakukan berkat banyaknya komponen plug and play (PNP). Situasi ini berbeda dengan tren modifikasi ekstrem pada tahun 2015-2020 yang kerap menggunakan spare part motor trail special engine (SE) dari luar negeri.

Alternatif Basis Motor dan Prioritas Keselamatan

Lebih lanjut, bagi mereka yang belum memiliki motor trail namun ingin memiliki supermoto, konsep ini dapat dibangun dengan basis mesin dari motor bebek atau skutik. Dijelaskannya, kedua jenis mesin tersebut memang dulunya sering digunakan untuk supermoto.

“Mesin motor bebek atau matik itu bisa. Di tahun 2012 atau 2015 belum banyak motor trail on road seperti saat ini, makanya dulu pakai kedua mesin itu,” imbuhnya.

Namun, Aldo mengingatkan bahwa pemilik motor yang merakit supermoto dari basis mesin motor bebek atau matik harus memastikan sisi keselamatannya. Motor ini juga harus digunakan sesuai tujuan.

“Tentukan dulu tujuan motornya untuk apa, tapi yang paling penting itu safety pada rangka dan kaki-kaki. Rangka motor harus dibuat seperti trail dengan sedikit penyesuaian agar lebih kokoh,” tuntasnya. Berbagai modifikasi supermoto juga sempat dipamerkan dalam ajang Indonesia Motorcycle Show (IMOS) 2025.

Advertisement
Mureks