Penjualan mobil di Indonesia mengalami penyusutan signifikan sepanjang Januari hingga November 2025. Data menunjukkan, penjualan retail atau distribusi dari dealer ke konsumen telah turun hingga 8 persen. Menanggapi kondisi ini, PT Astra International Tbk. Daihatsu Sales Operation meyakini pemerintah tidak akan tinggal diam.
“Ya, kami sebagai pelaku di otomotif pasti meyakini bahwa pemerintah juga pasti paham bahwa sektor otomotif itu memberikan kontribusi terhadap perekonomian di Indonesia yang tidak kecil,” ujar Marketing and Customer Relations Division Head PT Astra International Tbk. Daihatsu Sales Operation, Tri Mulyono, pada Selasa (23/12/2025).
Simak artikel informatif lainnya hanya di mureks.co.id.
Tri Mulyono menambahkan, penurunan pasar otomotif yang mencapai hampir 8-10 persen ini pasti menjadi perhatian serius pemerintah. “Sehingga kami yakin pemerintah pun pasti memonitor apa yang terjadi dengan penurunan pasar otomotif yang hampir 8-10 persen turun. Itu juga pasti menjadi pertimbangan dari pemerintah,” tegasnya.
Perdebatan Insentif dan Harapan Industri
Adanya insentif diyakini dapat kembali menggairahkan pasar otomotif yang sedang lesu. Namun, wacana mengenai insentif ini masih menjadi perdebatan di kalangan pejabat tinggi. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto sebelumnya menyatakan tidak akan ada insentif untuk industri otomotif pada tahun depan.
Di sisi lain, Menteri Perindustrian justru menyatakan akan terus memperjuangkan agar industri otomotif kembali mendapatkan insentif. Hal ini mengingat kondisi industri yang dinilai sedang tidak baik-baik saja dan membutuhkan dukungan untuk keberlangsungan serta perannya sebagai penggerak roda ekonomi negara.
Menyikapi situasi ini, Tri Mulyono mengungkapkan pihaknya akan menunggu langkah konkret dari pemerintah. “Dan rasanya dengan wacana yang saat ini beredar, rasanya kami juga ya wait and see, menunggu apa yang memang bisa dilakukan. Dan kami yakin bahwa apa yang akan diberikan ini pasti sudah dengan segala pertimbangan yang dimiliki oleh pemerintah,” ungkap Tri.
Gaikindo Revisi Target Penjualan
Melihat tren penurunan permintaan mobil baru di Tanah Air, Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) telah merevisi target penjualan mereka untuk tahun 2025. Sebelumnya, Gaikindo menargetkan penjualan mobil di Indonesia dapat menembus angka 900 ribu unit per tahun.
Namun, dengan kondisi pasar yang ada, Gaikindo akhirnya melakukan perubahan angka menjadi 780 ribu unit per tahun. Penurunan target ini mengindikasikan bahwa industri telah memperkirakan tantangan yang lebih berat ke depan.
Tri Mulyono menegaskan, dengan prediksi pasar yang ada dan fenomena berakhirnya diskon opsen di akhir tahun ini, ia yakin pemerintah tidak akan berpangku tangan. “Rasanya pun dengan prediksi yang ada, dengan fenomena berakhirnya diskon opsen yang akhir tahun ini rasanya juga pemerintah menurut saya tidak tinggal diam,” kata Tri.
Industri otomotif saat ini berada dalam posisi yang sangat mengharapkan uluran tangan kebijakan dari pemerintah. Dukungan ini dianggap krusial demi membantu keberlangsungan industri yang padat karya dan berkontribusi besar pada perekonomian nasional.






