Otomotif

Pengguna EV Rasakan Perjalanan Nataru Lebih Nyaman dan Efisien, Didukung Infrastruktur PLN yang Masif

Jakarta, Minggu (28/12/2025) – Perjalanan libur Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 (Nataru) dengan kendaraan listrik (electric vehicle/EV) semakin diminati masyarakat. Pengalaman berkendara yang nyaman, efisiensi perjalanan, serta dukungan infrastruktur pengisian daya yang semakin luas menjadi faktor utama di balik tren positif ini.

Fenomena ini dirasakan langsung oleh sejumlah pengguna EV yang melakukan perjalanan jarak jauh selama periode Nataru. Mereka menyoroti kemudahan pengisian daya dan kenyamanan berkendara sebagai keunggulan utama.

Pantau terus artikel terbaru dan terupdate hanya di mureks.co.id!

Pengalaman Pengguna EV: Tenang dan Nyaman di Jalan

Ufi Desi Fatmawati, pengguna EV asal Depok, Jawa Barat, yang melakukan perjalanan menuju Purwokerto, Jawa Tengah, mengungkapkan rasa tenangnya berkat ketersediaan fasilitas pengisian daya. Ia ditemui di Rest Area Tol 228A Kanci–Pejagan pada Rabu (24/12).

“Dukungan SPKLU-nya (Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum) sudah semakin banyak, kita tidak terlalu worry mengenai kapan dan di mana melakukan charging kendaraan kita. Sudah banyak SPKLU. Kemudian, di luar jalan tol, di kantor-kantor PLN itu kan sudah banyak SPKLU juga,” ujar Ufi.

Selain kemudahan pengisian daya, kenyamanan berkendara juga menjadi alasan utama pemudik memilih EV. David Sulistio, pengguna EV yang mudik dari Jakarta Utara menuju Cirebon, Jawa Barat, merasakan perbedaan signifikan dibandingkan kendaraan berbahan bakar minyak.

Saat mengisi daya EV di SPKLU Center Cirebon pada Selasa (23/12), David menjelaskan karakter berkendara EV yang lebih halus.

“Saya rasain (perbedaan) dari mobil listrik sama mobil bensin, lebih enak mobil listrik sih. Karena dari segi perjalanan itu lebih smooth di jalannya. Kalau mobil bensin itu getarannya kerasa. Lalu, kalau pengisian 100 persen dari rumah, itu masih sisa 50–60 persen,” jelas David.

Efisiensi biaya operasional juga menjadi daya tarik. Ismanto, pengguna EV lainnya yang melakukan perjalanan dari Indramayu menuju Cirebon, Jawa Barat, menilai EV memberikan keuntungan dari sisi biaya serta didukung fasilitas pengisian cepat yang memadai.

Ismanto, yang ditemui di SPKLU Center Cirebon pada Selasa (23/12) saat tengah bersantai menunggu pengisian daya, mengatakan:

“Ya, menurut saya sih, (kendaraan listrik) efisien. Terus, harganya juga lebih murah. Lalu, karena di sini ada fast charging, saya ngecas enggak pernah penuh. Paling 30–40 kWh.”

PLN Perkuat Infrastruktur Hadapi Lonjakan Pengguna

Seiring peningkatan kepercayaan masyarakat terhadap perjalanan jarak jauh menggunakan EV, PT PLN (Persero) memproyeksikan jumlah pemudik yang menggunakan EV roda empat pada periode Nataru 2025/2026 akan meningkat signifikan. Proyeksi ini mencapai sekitar 26.000 kendaraan, naik sekitar 2,2 kali lipat dibandingkan Nataru 2024/2025 yang tercatat 12.183 kendaraan listrik.

Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, menegaskan bahwa proyeksi tersebut menjadi dasar penguatan layanan pengisian daya selama periode libur akhir tahun.

“Kami memproyeksikan jumlah pengguna kendaraan listrik pada Nataru kali ini meningkat lebih dari dua kali lipat dibandingkan tahun sebelumnya,” ujar Darmawan.

Untuk mengantisipasi lonjakan tersebut, PLN memperkuat infrastruktur pengisian daya secara masif di seluruh wilayah, khususnya di jalur-jalur utama mudik. Darmawan menambahkan, PLN telah menambah jumlah Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU).

“Seiring dengan itu, kami menambah jumlah SPKLU menjadi 4.516 unit yang tersebar di 2.935 titik strategis di seluruh tanah air untuk memastikan perjalanan masyarakat semakin aman dan nyaman,” lanjut Darmawan.

Secara spesifik, PLN menyiapkan 1.515 unit SPKLU di jalur mudik utama Sumatra–Jawa–Bali. Jumlah ini meningkat tiga kali lipat dibandingkan tahun sebelumnya. Seluruh SPKLU tersebut tersebar di 865 lokasi strategis, baik di ruas tol maupun non-tol, dengan jarak antarlokasi rata-rata sekitar 22 kilometer guna meminimalkan potensi antrean.

Selain itu, PLN juga menyiagakan dukungan darurat dan petugas. “Selain itu, Kami juga menyebar 15 unit SPKLU mobile yang dapat merespons kebutuhan darurat di jalur-jalur krusial mudik. Tidak hanya itu, lebih dari 5.000 petugas SPKLU kami siagakan selama 24 jam guna memastikan pengisian daya kendaraan listrik tetap berjalan optimal selama periode siaga Nataru,” tutup Darmawan.

Mureks