Otomotif

Ahmad Wildan: Rekomendasi KNKT Lengkap, Warga Tolak Jalur Penyelamat di Wonosobo

Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) menyoroti penolakan masyarakat dan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) setempat terhadap rekomendasi keselamatan di simpang Pasar Kertek, Wonosobo, Jawa Tengah. Penolakan ini disebut menjadi salah satu faktor kerentanan kecelakaan di wilayah tersebut, menyusul insiden truk rem blong pada Sabtu, 27 Desember 2025.

Penyelidik senior KNKT, Ahmad Wildan, mengungkapkan bahwa rekomendasi yang telah disusun KNKT untuk area tersebut sebenarnya sudah lengkap dan sebagian besar telah dijalankan oleh pemerintah. “Sebenarnya rekomendasi KNKT sudah lengkap di wilayah itu. Pemerintah menjalankan semua rekomendasi KNKT. Kecuali yang dilakukan oleh masyarakat dan LSM setempat,” ujar Wildan kepada kumparan pada Sabtu (27/12/2025).

Dapatkan berita menarik lainnya di mureks.co.id.

Wildan merinci beberapa rekomendasi KNKT yang diabaikan. Salah satunya adalah pembangunan dua jalur penyelamat oleh Badan Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) yang ditolak oleh warga dan LSM. Akibatnya, anggaran yang telah disiapkan untuk proyek tersebut dialihkan ke kegiatan lain.

Selain itu, KNKT juga menyarankan pemasangan rambu peringatan untuk menggunakan gigi rendah serta perbaikan jalur penyelamat agar sesuai standar oleh BPJN Jawa Tengah. Upaya penghapusan tugu dan separator di persimpangan juga telah dilakukan oleh KNKT untuk menciptakan area yang lebih aman.

Namun, Wildan menyayangkan, upaya tersebut tidak diindahkan. “Di pertigaan sudah dibuat clear, tidak ada tugu dan median karena KNKT melihat hal itu sangat membahayakan jika terjadi rem blong. Namun di tahun 2025 dibuat lagi tugu di sana,” jelas Wildan. Ia menambahkan, “Dan sewaktu KNKT mengkonfirmasi hal tersebut ke Dishub, mereka juga tidak tahu.”

Wildan menekankan pentingnya sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat di sekitar persimpangan Pasar Kertek. Menurutnya, program keselamatan tidak akan berjalan optimal tanpa dukungan dan partisipasi aktif dari masyarakat.

Kronologi Kecelakaan Truk di Pasar Kertek

Kecelakaan truk bermuatan 38 ton keramik dengan nomor polisi T 9167 PO terjadi di simpang Pasar Kertek, Wonosobo, pada Sabtu (27/12/2025) sekitar pukul 06.15 WIB. Insiden ini disebabkan oleh kegagalan pengereman atau rem blong.

Kapolres Wonosobo, AKBP M. Kasim Akbar Bantilan, membenarkan kejadian tersebut. “Terjadi kecelakaan tunggal sekitar pukul 6.15 (WIB) truk tronton yang remnya blong dan menabrak salah satu bangunan yang ada di wilayah Kertek,” kata AKBP M. Kasim Akbar Bantilan.

Truk yang dikemudikan oleh M.A.K. (29 tahun) melaju dari arah Kledung menuju persimpangan. Berdasarkan rekaman kamera pengawas, truk melaju dengan kecepatan tinggi dan tidak terkendali. Kendaraan berat itu kemudian menyerempet sepeda motor Honda Scoopy, melibas separator jalan, dan akhirnya menabrak sebuah bangunan di depannya.

Akibat kecelakaan ini, lima orang dilaporkan mengalami luka ringan. Para korban meliputi S (65 tahun), S (49 tahun), N.F. (41 tahun), S.S., dan A.S. (13 tahun). Seluruh korban segera mendapatkan perawatan medis. “Sementara korban yang teridentifikasi lima luka ringan dan tidak ada yang meninggal dunia,” tambah Kapolres.

Mureks