Sejumlah pedagang yang terdampak kebakaran di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta Timur, terpantau masih bertahan di sekitar puing-puing lokasi pada Senin, 22 Desember 2025. Kondisi ini bertolak belakang dengan pernyataan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta yang mengklaim tempat penampungan sementara (TPS) sudah siap ditempati.
Para pedagang mengaku belum dapat memindahkan barang dagangan mereka ke TPS lantaran fasilitas tersebut belum sepenuhnya rampung. Padahal, Asisten Perekonomian dan Keuangan Sekda DKI, Suharini Eliawati, sebelumnya menyatakan bahwa aktivasi kios di TPS sudah bisa dimulai pada hari itu.
Dapatkan berita menarik lainnya di mureks.co.id.
“Belum pindah karena yang di tempat sementara belum selesai. Informasinya, Kamis atau Sabtu baru bisa pindah,” ujar Hendra, seorang pedagang buah, saat ditemui di lokasi, Senin (22/12/2025). Kutipan ini dikutip dari Antara.
Pantauan di lapangan menunjukkan, pedagang buah, khususnya pepaya dan pisang, terpaksa menggelar dagangan mereka di area terbuka hingga ke badan jalan. Mereka hanya mengandalkan atap terpal seadanya yang tidak mampu melindungi dagangan dari perubahan cuaca ekstrem.
Hendra menambahkan, “Kalau di sini hujan ya kehujanan, panas ya kepanasan. Tidak bisa jualan dengan nyaman.”
Selain masalah kesiapan fisik, kecemasan akan penurunan omzet juga membayangi para pedagang. Parminah, pedagang lainnya, mengungkapkan kekhawatirannya bahwa lokasi penampungan yang baru akan membingungkan pelanggan setianya.
“Kalau pindah ke sana, pelanggan bisa bingung. Kalau di lokasi sekarang kan orang sudah biasa. Kalau pindah terlalu jauh, pemasukan kami pasti berkurang,” ungkap Parminah.
Sebelumnya, Pemprov DKI Jakarta melalui Suharini Eliawati mengklaim bahwa sosialisasi dan pengambilan nomor kios telah dilakukan. Lokasi TPS sendiri berjarak sekitar 50 meter dari titik kebakaran, dan diharapkan pedagang bisa segera menempatinya.


