Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Erick Thohir mengumumkan persiapan tiga skema pengiriman atlet Indonesia untuk ajang internasional, dimulai dengan Asian Games 2026. Kebijakan ini bertujuan untuk menyeimbangkan target medali dengan program regenerasi atlet.
Erick menjelaskan, ketiga skema tersebut meliputi kategori ‘super elit’, ‘elit’, dan ‘potensial’. Pembagian kelas ini akan menjadi prioritas utama dalam pengiriman kontingen untuk ajang multi-cabang olahraga.
Dapatkan berita menarik lainnya di mureks.co.id.
Menurut Erick, pola baru ini dirancang untuk memastikan setiap atlet yang dikirim memiliki potensi maksimal. “Kami di Kemenpora juga mulai mempolakan pengiriman atlet ke depan [multi cabang]. Tidak hanya super elit, elit, dan masa depan,” kata Erick pada Selasa (23/12).
Mantan Presiden Klub Inter Milan itu menegaskan bahwa Kemenpora tidak ingin lagi mengambil risiko dengan pengiriman atlet. “Ya, kami enggak mau dibilang pengiriman atlet ini [ke dalam ajang multi cabang] coba-coba,” ujarnya, dilansir dari Antara, Jumat (26/12).
Ia menambahkan, sistem baru ini akan mempermudah proses pengiriman kontingen Merah Putih ke berbagai ajang internasional. “Jadi, regenerasi itu harus ada tetapi pemikirannya itu bahwa kami tidak mengirim lagi atlet coba-coba. Kami mengirim atlet yang terbaik dan targetnya emas,” ungkap Erick.
Setelah sukses meraih 333 medali, dengan rincian 91 emas, 111 perak, dan 131 perunggu, serta mengamankan peringkat kedua dalam SEA Games 2025, Kemenpora kini fokus menyiapkan atlet untuk Asian Games 2026.
Dengan kombinasi proses regenerasi dan pencapaian bersejarah di SEA Games 2025, Kemenpora menyatakan optimistis menatap Asian Games 2026.






