Kinerja Solid State Drive (SSD) seringkali tidak sesuai harapan, bahkan pada perangkat dengan spesifikasi tinggi dan hasil benchmark yang mengesankan. Fenomena ini menimbulkan pertanyaan, mengapa perangkat penyimpanan data berbasis memori flash NAND yang dikenal cepat dan tangguh ini bisa terasa lambat?
SSD, sebagai inovasi penyimpanan tanpa bagian mekanik bergerak layaknya Hard Disk Drive (HDD), menawarkan kecepatan akses data hingga delapan kali lebih tinggi, ketahanan guncangan, dan efisiensi daya. Fungsi utamanya adalah menyimpan, membaca, dan menulis data secara persisten.
Simak artikel informatif lainnya hanya di mureks.co.id.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kinerja SSD
Performa SSD sangat dipengaruhi oleh berbagai faktor kompleks yang bekerja di balik layar. Berbeda dengan HDD, teknologi flash pada SSD melibatkan proses pemeliharaan sistem dan interaksi mendalam dengan sistem operasi. Gangguan pada faktor-faktor ini dapat menyebabkan penurunan kinerja, bahkan pada SSD tercepat sekalipun.
Kapasitas SSD yang Hampir Penuh
Sebagaimana dilaporkan XDA Developers pada Senin (29/12/2025), salah satu penyebab umum melambatnya kinerja SSD adalah kapasitas penyimpanan yang hampir penuh. SSD memerlukan ruang kosong sekitar 10-20% dari total kapasitasnya untuk berfungsi secara optimal. Ketika ruang kosong menipis, SSD harus bekerja lebih keras untuk menyimpan data baru.
Proses ini dikenal sebagai Write Amplification, di mana SSD harus membaca, menghapus, dan menulis ulang data dalam blok-blok besar. Hal ini membutuhkan waktu lebih lama dan secara signifikan memperlambat kinerja. Ruang kosong yang cukup juga esensial untuk proses garbage collection, yaitu pembersihan dan pengaturan ulang data saat SSD tidak aktif, menjaga efisiensi dan kecepatan perangkat.
Pengaturan Sistem Operasi dan Perintah TRIM
Kinerja SSD juga dapat terganggu jika pengaturan sistem operasi tidak optimal. Penting untuk memastikan perintah TRIM telah diaktifkan. TRIM adalah instruksi yang memberitahu SSD blok data mana yang sudah tidak diperlukan lagi, memungkinkan SSD untuk lebih mudah menemukan ruang kosong dan menulis data baru.
Jika TRIM tidak aktif, SSD harus melakukan proses pencarian ruang kosong yang memakan waktu setiap kali ada data baru yang akan ditulis. Dengan TRIM yang aktif, SSD dapat mengelola data lebih efisien, mempercepat proses garbage collection, serta membantu menjaga kecepatan dan memperpanjang umur pakai perangkat.
Usia SSD dan Pembaruan Firmware
Meskipun SSD dalam kondisi baik dan pengaturan sistem sudah tepat, masalah kinerja bisa disebabkan oleh usia perangkat itu sendiri. Seiring waktu, cache SLC (Single Level Cell) yang banyak digunakan pada SSD konsumen akan habis, dan SSD akan beralih menggunakan memori NAND yang lebih lambat. Ini dapat menyebabkan penurunan kinerja, terutama saat menulis data dalam jumlah besar.
Selain itu, firmware SSD yang usang juga dapat memengaruhi performa. Beberapa produsen SSD secara berkala merilis pembaruan firmware untuk memperbaiki bug atau meningkatkan kinerja. Oleh karena itu, jika SSD sudah cukup lama digunakan, disarankan untuk memeriksa ketersediaan pembaruan firmware terbaru.
Faktor Lain yang Mempengaruhi Kecepatan SSD
Beberapa faktor lain juga berpotensi memengaruhi kecepatan SSD, antara lain overheating (panas berlebih), pemasangan yang tidak tepat, serangan malware, atau pengaturan BIOS yang keliru. Jika langkah-langkah dasar seperti memastikan ruang kosong, mengaktifkan TRIM, dan memperbarui firmware sudah dilakukan namun SSD masih terasa lambat, faktor-faktor ini perlu diperiksa lebih lanjut.
Dengan pemeliharaan yang tepat, termasuk memastikan ruang kosong yang cukup, mengaktifkan TRIM, dan memperbarui firmware, kinerja SSD dapat dipertahankan secara optimal. Jika masalah berlanjut, pemeriksaan lebih mendalam terhadap potensi overheating atau kerusakan perangkat keras mungkin diperlukan.






