Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian menegaskan komitmen negara dalam pembangunan hunian tetap (huntap) bagi warga terdampak bencana di Kota Sibolga, Sumatera Utara. Penegasan ini disampaikan saat peletakan batu pertama (groundbreaking) pada Minggu, 21 Desember 2025, sebagai tindak lanjut arahan Presiden Prabowo Subianto untuk mempercepat pemulihan.
Tito Karnavian hadir dalam acara tersebut bersama Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait di area Gelanggang Olahraga (GOR) Sibolga. Dalam keterangannya, Tito menyampaikan bahwa kehadirannya merupakan instruksi langsung dari kepala negara.
Dapatkan berita menarik lainnya di mureks.co.id.
Perintah Presiden dan Tanggung Jawab Negara
“Saya dengan Pak Ara Sirait, Menteri Perumahan Kawasan Permukiman datang ke sini, ini memang perintah dari Bapak Presiden untuk segera kita bekerja membantu masyarakat,” kata Tito, Minggu (21/12/2025).
Mendagri juga menyampaikan duka cita mendalam atas musibah yang menimpa Kota Sibolga, yang disebutnya sebagai salah satu wilayah dengan dampak signifikan. Bencana tersebut tidak hanya menyebabkan korban luka dan jiwa, tetapi juga merusak pemukiman warga, mulai dari kategori rusak ringan, sedang, hingga hilang total.
Untuk mempercepat penyaluran bantuan, Tito meminta pemerintah daerah (Pemda) segera melakukan pendataan rinci terhadap warga terdampak, khususnya untuk rumah dengan kategori rusak ringan dan sedang.
“Nah, untuk yang rusak ringan-sedang ini, saya mohon kepada Pak Wali Kota, Pak Bupati, Pak Gubernur, tolonglah segera kita datakan orang-orangnya dan alamatnya, by name by address, supaya segera bisa diberikan kompensasi oleh pemerintah, pemerintah pusat,” tegas Tito.
Sementara itu, untuk rumah yang mengalami kerusakan berat dan hilang, Tito menegaskan bahwa pembangunan kembali menjadi tanggung jawab negara melalui skema gotong royong.
“Dan kemudian yang rusak berat dan hilang itu tanggung jawab negara untuk kita membangunkan,” ujarnya.
Pembangunan Bertahap dan Apresiasi Pemda
Di Kota Sibolga, pembangunan huntap akan dilaksanakan secara bertahap dan berkelanjutan. Tahap awal akan mencakup pembangunan sebanyak 200 unit huntap sebagai bagian dari upaya pemulihan pascabencana.
Tito turut mengapresiasi Pemerintah Kota Sibolga dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Sibolga atas dukungan dalam penyediaan lahan aset daerah serta percepatan proses persetujuan pembangunan.
“Nah, jadi saya terima kasih. Dari Bapak Wali Kota sudah menyampaikan, ini adalah tanah aset milik pemerintah kota, dan prosedurnya harus ada persetujuan DPRD. Saya sampaikan terima kasih kepada Ketua dan seluruh anggota DPRD yang bekerja sangat cepat sekali,” pungkasnya.
Peletakan batu pertama ini menandai dimulainya pembangunan huntap bagi warga yang rumahnya rusak berat atau hilang. Program ini merupakan bagian dari dukungan nonpemerintah yang dikoordinasikan oleh Kementerian PKP, dengan target awal pembangunan sebanyak 2.600 unit huntap di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat sebagai bagian dari pemulihan pascabencana.
Acara groundbreaking tersebut juga dihadiri oleh Wakil Gubernur (Wagub) Sumut Surya, Bupati Tapanuli Tengah Masinton Pasaribu, Wali Kota Sibolga Akhmad Syukri Nazry Penarik, serta perwakilan masyarakat penerima huntap.






