Berita

BMKG Jelaskan Fenomena Langit Merah di Pandeglang Akibat Hamburan Rayleigh, Bukan Tanda Bencana

Advertisement

Masyarakat Pandeglang, Banten, dihebohkan dengan penampakan langit berwarna merah pekat pada Kamis (18/12/2025) petang. Fenomena langka yang sempat viral di media sosial ini segera dijelaskan oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) sebagai peristiwa optik atmosfer alami yang dikenal sebagai hamburan Rayleigh.

BMKG Pastikan Fenomena Alam Biasa

Kepala Balai Besar Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Wilayah II Banten, Hartanto, menegaskan bahwa kejadian langit merah di Pandeglang selatan tersebut merupakan fenomena alami. Menurutnya, hal itu terjadi karena adanya pembiasan cahaya matahari saat berada di posisi rendah atau menjelang terbenam.

Pantau terus artikel terbaru dan terupdate hanya di mureks.co.id!

“Sehingga hanya warna dengan gelombang panjang seperti merah dan jingga yang mampu menembus atmosfer dan tertangkap oleh mata kita,” kata Hartanto, seperti dikutip pada Jumat (19/12/2025).

Hartanto menambahkan, intensitas warna merah yang menghias langit dipengaruhi oleh tingginya konsentrasi uap air atau keberadaan partikel aerosol (debu/polutan) yang melayang di udara. Ia menjelaskan, saat kejadian, wilayah Pandeglang sedang diguyur hujan, yang memperkuat efek pantulan warna merah tersebut pada awan-awan di sekitarnya.

“Warna merah yang tampak sangat pekat biasanya dipengaruhi oleh tingginya konsentrasi uap air, atau adanya partikel aerosol di udara,” ujarnya.

BMKG juga memastikan bahwa fenomena ini tidak berkaitan dengan tanda-tanda potensi bencana alam. “Kejadian tersebut tidak mencirikan akan terjadinya bencana alam,” tegas Hartanto.

Advertisement

Masyarakat diimbau untuk tetap tenang dan tidak terprovokasi oleh spekulasi liar. Hartanto meminta warga untuk terus memantau informasi perkembangan cuaca resmi dari BMKG. “Masyarakat diimbau tetap tenang dan kami mengimbau masyarakat untuk tetap memantau informasi cuaca resmi,” pungkasnya.

Mengenal Lebih Dekat Hamburan Rayleigh

Fenomena optik atmosfer ini, yang dikenal sebagai hamburan Rayleigh, adalah jenis proses hamburan khusus. Menurut jurnal Astronomy & Astrophysics berjudul Rayleigh scattering in the atmospheres of hot stars yang ditulis oleh J Fišák dkk (2016), hamburan Rayleigh melibatkan ion yang tereksitasi oleh foton dan bertransisi ke keadaan virtual yang sangat tidak stabil, sebelum elektron segera kembali ke keadaan semula.

Konsep ini pertama kali dijelaskan oleh John William Strutt, atau yang dikenal sebagai Lord Rayleigh. Efek hamburan Rayleigh bertanggung jawab atas warna biru langit di siang hari dan warna merah yang terlihat saat matahari terbit atau terbenam.

Pusat hamburan utama dalam fenomena ini adalah molekul oksigen dan nitrogen, mengingat kelimpahan keduanya yang sangat besar di atmosfer Bumi. Selain di Bumi, hamburan Rayleigh juga merupakan sumber opasitas penting di atmosfer planet lain. Bahkan, hamburan Rayleigh oleh H2 telah terdeteksi di atmosfer eksoplanet dan diduga bertanggung jawab atas warna biru eksoplanet tertentu.

Pada bintang, hamburan Rayleigh juga menjadi sumber opasitas penting karena populasi atom hidrogen netral yang besar.

Advertisement
Mureks