Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian mengungkapkan bahwa 15 kabupaten di tiga provinsi terdampak bencana di Sumatra masih memerlukan penanganan serius. Pernyataan ini disampaikan meskipun sejumlah daerah lain telah menunjukkan tanda-tanda pemulihan ekonomi dan pemerintahan.
Tito menyampaikan hal tersebut dalam Rapat Koordinasi Satuan Tugas Pemulihan Pascabencana yang dihadiri pimpinan Dewan Perwakilan Rakyat dan kepala daerah terdampak di Banda Aceh, Aceh, pada Selasa, 30 Desember 2025.
Simak artikel informatif lainnya hanya di mureks.co.id.
“Kami mencatat yang sudah mulai agak baik artinya ekonominya jalan, dan pemerintahan berjalan. Itu indikator yang paling penting,” ujar Tito, menekankan kriteria pemulihan yang menjadi fokus pemerintah.
Secara keseluruhan, bencana yang melanda wilayah Sumatra telah berdampak pada 52 kabupaten/kota di tiga provinsi. Rinciannya meliputi 18 daerah di Aceh, 16 di Sumatra Barat, dan 18 di Sumatra Utara.
Berkat kecepatan dan kerja keras dari berbagai pihak, baik pemerintah pusat maupun daerah, masyarakat, serta aparat yang terlibat, banyak daerah telah menunjukkan kemajuan. Hal ini terlihat dari mulai berjalannya roda ekonomi dan kegiatan pemerintahan di wilayah-wilayah tersebut.
Rincian Daerah yang Masih Butuh Penanganan
Provinsi Aceh
Di Aceh, dari 18 kabupaten/kota yang terdampak, 11 di antaranya telah menunjukkan pemulihan. Namun, tujuh daerah masih memerlukan konsentrasi pemulihan. Tito menyebutkan lima di antaranya adalah Tamiang, Aceh Tengah, Aceh Timur, Gayo Lues, Bener Meriah, dan Pidie Jaya.
Provinsi Sumatra Utara
Sementara itu, di Sumatra Utara, 13 dari 18 kabupaten telah pulih. Lima daerah sisanya masih membutuhkan penanganan, meskipun kondisinya tidak separah di Aceh. Daerah-daerah tersebut meliputi Tampil Tengah, Tampil Utara, Tampil Selatan, Mandailing Natal, dan Kota Sibolga.
Provinsi Sumatra Barat
Untuk Sumatra Barat, 13 kabupaten telah mengalami pemulihan. Tiga daerah yang masih memerlukan penanganan adalah Agam, Padang Pariaman, dan Tanah Datar.
Dengan demikian, total terdapat 37 kabupaten/kota yang mulai pulih, sedangkan 15 lainnya masih membutuhkan penanganan lebih lanjut.
Anggaran Pemulihan Pascabencana
Tito Karnavian juga mengungkapkan bahwa anggaran yang dibutuhkan untuk pemulihan pascabencana di Sumatra mencapai sekitar Rp 59,25 triliun. Anggaran ini dialokasikan untuk masing-masing provinsi dengan rincian sebagai berikut:
- Aceh: Rp 33,75 triliun
- Sumatra Barat: Rp 13,5 triliun
- Sumatra Utara: Rp 12 triliun
“Sumatra Utara lebih sedikitlah, Rp 12 triliun dengan meliputi berbagai macam komponen termasuk masalah kantor desa, kemudian sekolah, kemudian kesehatan, jembatan dan lain-lain, yang itu mungkin dikeroyok oleh seluruh K/L,” jelas Tito, merinci pos-pos anggaran yang akan ditangani berbagai kementerian/lembaga.






