Kawasan Stadion Manahan, Solo, Jawa Tengah, akan segera memiliki fasilitas masjid. Pembangunan fasilitas ibadah ini dianggap sebagai kebutuhan mendesak yang telah dialokasikan anggarannya dalam APBD 2026 senilai sekitar Rp 3 miliar.
Rencana tersebut merupakan hasil pembahasan antara Pemerintah Kota (Pemkot) Solo dengan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Surakarta. Ketua Komisi IV DPRD Kota Surakarta, Sugeng Riyanto, menyatakan pembangunan masjid ini adalah respons terhadap aspirasi masyarakat yang kerap memanfaatkan area stadion.
Aspirasi tersebut datang dari berbagai kalangan, mulai dari penonton pertandingan sepak bola, aparat keamanan, hingga masyarakat yang berolahraga. Sugeng menyebut kebutuhan paling mendesak berasal dari penonton, mengingat banyak pertandingan yang bertepatan dengan waktu salat.
“Jika ada masjid di dalam kawasan stadion, tentu akan sangat membantu. Apalagi ke depan, ketika GOR juga beroperasi optimal, jumlah pengunjung akan semakin banyak,” ujar Sugeng Riyanto, pada Senin (8/12/2025).
Kondisi serupa juga dihadapi oleh aparat keamanan yang bertugas di stadion. Selama ini, mereka terpaksa melaksanakan salat di selasar, area berumput, atau tempat lain yang dinilai tidak memadai.
“Ketika difasilitasi dengan tempat yang memadai, tentu akan jauh lebih baik. Aspirasi ini muncul karena kebutuhan nyata di lapangan,” tambahnya.
Fasilitas Pendukung Olahraga dan Aktivitas Lain
Masjid ini tidak hanya ditujukan untuk kegiatan ibadah, tetapi juga diproyeksikan menjadi fasilitas pendukung bagi masyarakat yang berolahraga di area stadion. Keberadaan masjid diharapkan dapat membantu warga yang ingin langsung beraktivitas setelah berolahraga, namun terkendala fasilitas seperti tempat mandi dan ruang ganti.
Sugeng menegaskan bahwa masjid akan dilengkapi dengan kamar mandi dan ruang ganti yang memadai. Hal ini bertujuan agar warga dapat berolahraga, membersihkan diri, lalu melanjutkan aktivitas kerja tanpa kendala.
“Ini mendukung terciptanya warga Solo yang sehat jasmani dan rohani,” katanya.
Rencananya, pembangunan masjid akan dilakukan di lokasi mushola eksisting yang berada di sisi utara Gedung Dispora. Mushola tersebut akan dibongkar untuk digantikan dengan bangunan baru yang lebih representatif. Sugeng menyebut Detail Engineering Design (DED) untuk masjid tersebut telah siap.
Ia menargetkan masjid tersebut dapat diresmikan dan dimanfaatkan oleh publik paling lambat pada akhir tahun 2026. “Semoga masyarakat yang bertandang ke Manahan, suporter, penonton event, pelari, maupun yang sekadar healing bisa memanfaatkan masjid ini. Termasuk aparat keamanan tak perlu lagi salat di parkiran atau selasar stadion,” jelasnya.






