Presiden Brasil Luiz Inacio Lula da Silva menawarkan diri sebagai mediator antara Amerika Serikat (AS) dan Venezuela. Langkah ini diambil demi “menghindari konflik bersenjata” di tengah meningkatnya ketegangan antara Washington dan Caracas.
Lula da Silva, salah satu pemimpin paling berpengaruh di Amerika Latin, menyatakan keprihatinan mendalam atas krisis yang memanas antara Presiden AS Donald Trump dan Presiden Venezuela Nicolas Maduro.
Dapatkan berita menarik lainnya di mureks.co.id.
Lula Desak Solusi Diplomatik
Tokoh sayap kiri berusia 80 tahun itu mengungkapkan bahwa dirinya telah berkomunikasi langsung dengan Presiden Trump. “Masalah tidak akan terselesaikan dengan baku tembak, bahwa lebih baik duduk bersama untuk mencari solusi,” kata Lula da Silva, seperti dilansir AFP pada Sabtu (20/12/2025).
Ia juga menyatakan kesiapannya untuk kembali berbicara dengan Trump sebelum Natal, guna menegaskan kembali tawaran mediasi Brasil. Tujuannya adalah untuk mencapai “kesepakatan diplomatik dan bukan perang saudara.”
“Saya siap membantu Venezuela dan AS untuk berkontribusi pada solusi damai di benua kita,” tegas Lula da Silva dalam pernyataannya.
Latar Belakang Ketegangan AS-Venezuela
Ketegangan antara AS dan Venezuela telah memuncak dalam beberapa waktu terakhir. Pemerintahan Trump menuduh Presiden Maduro memimpin kartel perdagangan narkoba.
AS telah melancarkan serangkaian operasi, termasuk serangan terhadap kapal-kapal yang diduga menyelundupkan narkoba, penyitaan kapal tanker minyak, dan penerapan sanksi kepada kerabat Maduro. Pekan ini, Trump juga mengumumkan blokade terhadap “kapal minyak yang dikenai sanksi” yang berlayar dari dan ke Caracas, serta mengawasi pengerahan militer besar-besaran di lepas pantai Venezuela.
Di sisi lain, Presiden Maduro menuduh AS berupaya menggulingkan rezimnya, bukan semata-mata memerangi perdagangan narkoba.
Kekhawatiran Lula atas Motif AS
Dalam pernyataannya, Lula da Silva mengakui kekhawatirannya tentang motif di balik operasi militer AS di kawasan Amerika Latin. Ia mempertanyakan apakah ada kepentingan lain di balik upaya penggulingan Maduro.
“Ini tidak mungkin hanya tentang menggulingkan Maduro. Apa kepentingan lainnya yang belum kita ketahui?” ucapnya.
Lula menambahkan bahwa dirinya tidak mengetahui apakah motif tersebut berkaitan dengan minyak Venezuela, mineral penting, atau logam tanah jarang. “Tidak ada yang pernah mengatakan secara konkret mengapa perang ini diperlukan,” pungkasnya.






