Potensi cuaca ekstrem diprediksi melanda perairan Labuan Bajo dan Taman Nasional Komodo pada pekan ini. Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas III Labuan Bajo telah mengeluarkan pemberitahuan kepada para pelaut atau notices to mariners sebagai respons atas peringatan dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).
Pemberitahuan ini dikeluarkan merujuk pada siaran pers BMKG Stasiun Meteorologi Kelas II Eltari Kupang tertanggal 7 Desember 2025. BMKG mendeteksi adanya sirkulasi siklonik yang berpotensi berkembang menjadi bibit siklon tropis di wilayah tersebut.
Kepala KSOP Kelas III Labuan Bajo, Stephanus Risdiyanto, menginstruksikan agar seluruh kapal yang berlayar di perairan Labuan Bajo dan Taman Nasional Komodo untuk meningkatkan kewaspadaan. Periode peringatan ini berlaku mulai tanggal 8 hingga 14 Desember 2025.
“Diperingatkan kepada kapal-kapal yang berlayar di perairan Labuan Bajo dan perairan Taman Nasional Komodo memperhatikan prakiraan cuaca dan peringatan dini BMKG mulai tanggal 8-14 Desember 2025 agar menghindari perairan yang berpotensi cuaca ekstrem di Labuan Bajo,” ujar Stephanus dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Senin sore.
Para nakhoda diminta untuk selalu memantau perkembangan cuaca melalui peta maritim yang disediakan BMKG. Selain itu, mereka juga diwajibkan memastikan kelaiklautan kapal sebelum berlayar dan bersiap untuk mencari perlindungan jika kondisi cuaca memburuk.
“Memberitahukan kepada kapal lainnya jika mengetahui adanya bahaya cuaca,” tegas Stephanus.
Lebih lanjut, KSOP mengimbau seluruh kapal untuk melakukan penambatan atau mooring di area yang aman, terlindung dari gelombang tinggi dan arus kuat. Koordinasi dengan KSOP dan Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) juga menjadi krusial jika cuaca menunjukkan tanda-tanda memburuk secara signifikan.






