Tren

Krisis Chip Memori Global Dorong Kenaikan Harga PC hingga 8%, Vendor Mulai Jual Tanpa RAM

Advertisement

Krisis pasokan chip memori global diperkirakan akan memicu lonjakan harga rata-rata komputer pribadi (PC) hingga 8 persen pada kuartal pertama tahun depan. Kondisi ini dipicu oleh tingginya permintaan chip memori, terutama DRAM dan NAND flash, yang merupakan komponen krusial untuk kinerja dan penyimpanan PC.

Sebagai respons terhadap kelangkaan stok dan tekanan inflasi harga, beberapa vendor PC bahkan telah mulai menjual unit rakitan tanpa modul RAM terpasang. Langkah ini menunjukkan betapa seriusnya tekanan pada rantai pasokan chip memori global saat ini, yang berdampak langsung pada konsumen dan pelaku bisnis.

Simak artikel informatif lainnya hanya di mureks.co.id.

Faktor Pemicu Kenaikan Harga PC

Krisis chip memori sebagian besar disebabkan oleh gangguan rantai pasok global yang berkepanjangan, ditambah dengan lonjakan permintaan dari sektor elektronik konsumen. Selain itu, kebutuhan tinggi akan perangkat untuk mendukung kerja jarak jauh juga turut memperparah isu ketersediaan komponen.

Menurut data dari International Data Corporation (IDC), pasokan DRAM mengalami penurunan yang lebih tajam dibandingkan komponen semikonduktor lainnya. Tekanan ini memaksa produsen komponen untuk menaikkan harga jual chip, yang kemudian berdampak langsung pada harga PC secara keseluruhan dan berpotensi meningkatkan biaya produksi di industri teknologi informasi (TI).

Strategi Vendor PC Menghadapi Krisis

Untuk mengatasi keterbatasan pasokan RAM, sejumlah vendor PC mengambil langkah inovatif dengan menawarkan komputer tanpa modul RAM bawaan. Konsumen atau perusahaan selanjutnya harus membeli dan memasang RAM secara terpisah.

Strategi ini memungkinkan vendor untuk tetap merilis produk ke pasar meskipun stok chip terbatas. Selain itu, kebijakan ini juga memberikan fleksibilitas bagi pengguna untuk memilih kapasitas RAM yang sesuai dengan kebutuhan dan anggaran mereka.

Advertisement

Perkiraan Dampak Kenaikan Harga

IDC memproyeksikan bahwa harga PC rata-rata akan meningkat antara 5 hingga 8 persen pada kuartal pertama tahun depan. Kenaikan ini diperkirakan akan terasa di berbagai segmen pasar, mulai dari PC desktop, laptop, hingga workstation profesional.

Selain kenaikan harga, masa tunggu pengiriman perangkat juga diprediksi akan bertambah panjang akibat terbatasnya stok komponen. Oleh karena itu, pelaku bisnis disarankan untuk mulai menyesuaikan anggaran pengadaan perangkat TI mereka guna menghadapi tren ini.

Pengaruh Terhadap Konsumen dan Industri

Kenaikan harga PC tidak hanya mempengaruhi pembeli perorangan, tetapi juga perusahaan yang sangat bergantung pada pembaruan perangkat keras. Banyak organisasi akan menghadapi tantangan dalam pengadaan perangkat mutakhir dengan harga yang lebih tinggi dari biasanya.

Dalam jangka panjang, tekanan ini berpotensi memperlambat adopsi teknologi baru dan inovasi digital yang mengandalkan perangkat komputasi canggih. Pemangku kepentingan industri diminta untuk mencermati dinamika pasokan chip agar dapat merencanakan strategi mitigasi risiko secara efektif.

Alternatif dan Saran Bagi Pengguna

  • Pertimbangkan untuk membeli PC dengan konfigurasi dasar, lalu tambahkan RAM secara bertahap sesuai kebutuhan.
  • Manfaatkan opsi peningkatan RAM dari vendor resmi untuk menjaga validitas garansi perangkat Anda.
  • Pantau penawaran promosi dan ketersediaan stok dari berbagai produsen untuk mendapatkan harga terbaik.
  • Evaluasi kembali kebutuhan penggunaan Anda agar dapat memilih kapasitas memori yang efisien dan ekonomis.

Langkah-langkah ini diharapkan dapat membantu konsumen mengurangi dampak kenaikan harga dan kekurangan komponen di pasar IT. Dengan kondisi pasar yang masih fluktuatif, kesiapan informasi menjadi kunci utama dalam pengambilan keputusan pembelian perangkat komputer.

Advertisement
Mureks