Internasional

Korut: “Ambisi Nuklir Jepang Bawa Bencana Besar bagi Umat Manusia”

Advertisement

Pyongyang mendesak agar ambisi nuklir Jepang untuk memiliki senjata atom “harus dicegah dengan segala cara”. Pernyataan tegas ini disampaikan Korea Utara setelah seorang pejabat tinggi di Tokyo dilaporkan menyarankan agar negaranya memiliki persenjataan nuklir.

Reaksi keras dari Pyongyang, yang sendiri merupakan negara bersenjata nuklir, muncul menyusul laporan Kyodo News pada Kamis, 18 Desember 2025. Laporan tersebut mengutip seorang pejabat yang tidak disebutkan namanya di kantor Perdana Menteri Jepang yang menyatakan, “Saya pikir kita harus memiliki senjata nuklir.”

Dapatkan berita menarik lainnya di mureks.co.id.

Pejabat tersebut, yang disebut-sebut terlibat dalam perumusan kebijakan keamanan Jepang, juga dilaporkan mengatakan, “Pada akhirnya, kita hanya bisa mengandalkan diri kita sendiri” sebagai alasan di balik perlunya kepemilikan senjata nuklir.

Pyongyang Anggap Jepang Lampaui Garis Merah

Korea Utara menilai pernyataan itu menunjukkan bahwa Tokyo “secara terbuka mengungkapkan ambisi mereka untuk memiliki senjata nuklir, melampaui garis merah.”

Upaya Jepang untuk memiliki senjata nuklir harus dicegah dengan segala cara karena akan membawa bencana besar bagi umat manusia.

Demikian disampaikan Direktur Institut Studi Jepang di bawah Kementerian Luar Negeri Korea Utara dalam sebuah pernyataan yang dimuat oleh Kantor Berita Pusat Korea (KCNA).

Pejabat Korea Utara yang tidak disebutkan namanya itu menambahkan:

Advertisement

Ini bukan pernyataan yang salah atau klaim yang gegabah, tetapi jelas mencerminkan ambisi Jepang yang telah lama diidam-idamkan untuk mempersenjatai diri dengan senjata nuklir.

Ia juga memperingatkan bahwa jika Jepang memperoleh senjata nuklir,

negara-negara Asia akan menderita bencana nuklir yang mengerikan dan umat manusia akan menghadapi bencana besar.

Program Nuklir Korea Utara dan Sikap Tegas

Pernyataan Pyongyang tersebut tidak membahas program nuklir Korea Utara sendiri, yang mencakup uji coba atom pertama pada tahun 2006 dan melanggar resolusi PBB. Korea Utara diyakini memiliki puluhan hulu ledak nuklir dan berulang kali bersumpah untuk mempertahankannya, meskipun menghadapi sejumlah sanksi internasional.

Pyongyang beralasan bahwa persenjataan nuklirnya diperlukan untuk mencegah ancaman militer yang dirasakan dari Amerika Serikat dan sekutunya.

Dalam pidatonya di PBB pada September lalu, Wakil Menteri Luar Negeri Pyongyang, Kim Son Gyong, dengan tegas menyatakan bahwa negaranya tidak akan pernah menyerahkan senjata nuklirnya.

Kami tidak akan pernah menyerahkan senjata nuklir yang merupakan hukum negara kami, kebijakan nasional, dan kekuasaan kedaulatan kami serta hak untuk hidup. Dalam keadaan apa pun, kami tidak akan pernah meninggalkan posisi ini.

Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un juga sebelumnya mengisyaratkan keterbukaan untuk berdialog dengan Washington, asalkan Pyongyang diizinkan untuk mempertahankan persenjataan nuklirnya.

Advertisement
Mureks