Otomotif

Korlantas Polri Pastikan Arus Lalu Lintas Nataru Terkendali, Prediksi Puncak Arus Balik Dimulai 1 Januari 2026

Korps Lalu Lintas (Korlantas) Polri memastikan situasi lalu lintas selama libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2025/2026 terpantau relatif terkendali. Pemantauan menyeluruh dilakukan mulai dari ruas tol, jalan arteri, hingga kawasan wisata dan penyeberangan yang sempat mengalami kepadatan.

Berdasarkan laporan Korlantas Polri, Kakorlantas Polri Irjen Pol Agus Suryonugroho menyebut pergerakan kendaraan yang keluar dari Jakarta telah mencapai angka signifikan, menjadi indikator awal bahwa puncak arus mudik Nataru telah terlewati dengan baik.

Pantau terus artikel terbaru dan terupdate hanya di mureks.co.id!

Puncak Arus Balik Diprediksi Dua Gelombang

Irjen Pol Agus Suryonugroho mengungkapkan, sekitar 70 persen atau 2.032.000 kendaraan telah keluar dari Jakarta. Dengan kondisi tersebut, Korlantas Polri dan jajaran kini mengalihkan fokus pada persiapan arus balik.

“Sampai saat ini, yang sudah keluar dari Jakarta sudah 70 persen, jadi sekitar 2.032.000 kendaraan. Maka dari itu Korlantas Polri dan jajaran, dalam rangka Kamseltibcarlantas, tentunya akan menyiapkan arus balik,” kata Agus dalam keterangan resminya.

Agus menjelaskan, terdapat dua gelombang arus balik yang telah dipetakan dan disiapkan skenario pengamanannya sejak dini. Arus balik pertama diperkirakan terjadi sesaat setelah perayaan Tahun Baru, sementara gelombang kedua diprediksi berlangsung beberapa hari setelahnya.

“Arus balik pertama nanti akan kita lihat setelah perayaan Tahun Baru, kami memprediksikan kemungkinan tanggal 1 Januari. Kami juga persiapkan pengamanan Tahun Baru, di samping itu juga dengan stakeholder kita siapkan rencana arus balik kedua tanggal 4 Januari, ini sudah kita persiapkan langkah-langkah strategi dan cara bertindaknya,” ujarnya.

Pengamanan Malam Pergantian Tahun Diperkuat

Selain arus lalu lintas, Polri juga memberi perhatian khusus pada pengamanan malam pergantian tahun. Pengamanan dibagi ke dalam empat klaster, salah satunya klaster lokasi-lokasi perayaan yang berpotensi menimbulkan keramaian.

Beberapa daerah seperti DKI Jakarta dan Bali bahkan menerapkan kebijakan pembatasan, termasuk pelarangan pesta kembang api. Langkah tersebut dilakukan demi menjaga situasi keamanan dan ketertiban masyarakat tetap kondusif.

“Kemarin saya berkunjung ke Bali, mudah-mudahan tempat-tempat yang menjadi lokasi perayaan sudah mempersiapkan pengamanan secara optimal dan kolaboratif,” ucap Agus.

Di wilayah Polda Metro Jaya, pengamanan malam Tahun Baru diperkuat dengan pengerahan hampir 800 personel Polisi Lalu Lintas. Sejumlah rekayasa lalu lintas pun telah disiapkan, mulai dari sistem buka-tutup jalan hingga pengalihan arus di titik-titik tertentu.

“Sebelum dan setelah perayaan, rekayasa lalu lintas tetap kita kelola dengan baik. Di Polda Metro Jaya hampir 800 personel Polantas dilibatkan, di antaranya untuk buka-tutup jalan dan pengalihan arus. Kota-kota lain juga kita monitor melalui Posko KM 29,” tegasnya.

Imbauan Keselamatan untuk Arus Balik

Korlantas Polri juga mengimbau masyarakat agar tetap mengutamakan keselamatan selama perjalanan, terutama saat arus balik. Irjen Pol Agus Suryonugroho mengingatkan, kondisi jalan yang relatif lengang justru berpotensi memicu pelanggaran kecepatan.

Penerapan Electronic Traffic Law Enforcement (ETLE) Mobile juga terus dilakukan dalam pengamanan libur Nataru ini.

“Utamakan keselamatan, manajemen perjalanan, pastikan kendaraan dalam kondisi prima, pengemudi juga harus fit. Atur jarak tempuh dan waktu istirahat, jangan memaksakan diri,” pungkas Agus.

Mureks