Kontrak berjangka saham Amerika Serikat (AS) menunjukkan kenaikan tipis pada Minggu malam, 21 Desember 2025, mengindikasikan pembukaan pasar yang sedikit lebih kuat untuk pekan baru. Penguatan ini didorong oleh rebound pada saham teknologi dan optimisme yang kembali muncul seputar kecerdasan buatan (AI).
Dilansir dari Investing.com pada Senin, 22 Desember 2025, kontrak berjangka S&P 500 naik 0,2 persen menjadi 6.902,0 poin. Sementara itu, kontrak berjangka Nasdaq 100 menguat 0,3 persen ke level 25.647,75 poin. Kontrak berjangka Dow Jones juga diperdagangkan 0,2 persen lebih tinggi pada 8.535,0 poin.
Simak artikel informatif lainnya hanya di mureks.co.id.
Wall Street mengakhiri pekan sebelumnya dalam kondisi yang tidak stabil. Indeks acuan S&P 500 tercatat naik sekitar 0,1 persen, dan NASDAQ Composite menguat sekitar 0,5 persen. Kenaikan ini sebagian besar ditopang oleh pemulihan saham teknologi dan semikonduktor kelas berat.
Namun, Dow Jones Industrial Average justru mengalami penurunan sekitar 0,7 persen sepanjang pekan lalu. Kondisi perdagangan diperkirakan akan lesu dalam beberapa hari mendatang karena pasar AS akan memasuki jadwal yang dipersingkat menjelang liburan.
Wall Street akan tutup lebih awal pada Rabu dan tetap tutup pada Kamis untuk Hari Natal. Faktor ini biasanya meredam volume perdagangan dan berpotensi memperbesar fluktuasi harga.
Saham Teknologi dan Optimisme AI
Saham teknologi menjadi sorotan utama pekan lalu setelah produsen chip Micron Technology merilis perkiraan yang kuat. Proyeksi ini berhasil menghidupkan kembali antusiasme investor terhadap saham-saham yang terkait dengan AI.
Prospek positif tersebut membantu memulihkan kepercayaan di sektor yang sebelumnya menghadapi tekanan. Tekanan tersebut muncul akibat valuasi yang dianggap terlalu tinggi, kebutuhan pendanaan yang besar, serta kekhawatiran apakah pertumbuhan permintaan dapat membenarkan harga saham yang tinggi.
Saham Oracle Corporation juga melonjak pekan lalu menyusul laporan bahwa TikTok telah menyetujui penjualan operasinya di AS kepada usaha patungan baru. Oracle diharapkan memainkan peran kunci dalam menyediakan layanan infrastruktur cloud dan data untuk entitas baru tersebut. Berita ini mengangkat saham Oracle dan menambah momentum pada kenaikan saham teknologi berkapitalisasi besar.
Rebound di sektor teknologi mencerminkan keyakinan berkelanjutan bahwa permintaan untuk chip canggih tetap kuat, meskipun pengawasan terhadap valuasi sektor tersebut terus berlanjut.
Data Inflasi dan Kebijakan The Fed
Pergerakan pasar yang lebih luas juga didukung oleh data inflasi AS yang dirilis pekan lalu. Angka indeks harga konsumen yang relatif rendah memperkuat ekspektasi bahwa Federal Reserve (The Fed) dapat bergerak lebih cepat untuk memangkas suku bunga pada tahun 2026.
Data tersebut turut mendorong imbal hasil obligasi pemerintah AS lebih rendah, memberikan dorongan tambahan bagi pasar saham. Investor juga terus mengamati perkembangan seputar transisi kepemimpinan The Fed untuk mendapatkan petunjuk baru tentang prospek kebijakan moneter.
Dengan masa jabatan Ketua The Fed saat ini, Jerome Powell, yang akan berakhir pada Mei 2026, dan Presiden Donald Trump yang tengah melakukan wawancara dengan beberapa finalis, pasar sedang menganalisis komentar terkait suku bunga dan strategi moneter dari para kandidat.






